kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,74   -8,61   -0.92%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Social distancing untuk mencegah penyebaran corona, bagaimana caranya?


Senin, 16 Maret 2020 / 15:44 WIB
Social distancing untuk mencegah penyebaran corona, bagaimana caranya?
ILUSTRASI. Social distancing adalah tindakan untuk sebisa mungkin berdiam diri di rumah, menjauh dari keramaian.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona terjadi begitu cepat. Berdasarkan data terbaru World Health Organization (WHO), Hanya dalam waktu kurang lebih 3 bulan, virus yang tadinya bermula di kota Wuhan, Tiongkok, sudah tersebar ke 141 negara.

Untuk memperlambat penyebarannya, para ilmuwan telah menganjurkan masyarakat melakukan social distancing. Bagaimana caranya? Intinya, social distancing adalah tindakan untuk sebisa mungkin berdiam diri di rumah, menjauh dari keramaian, dan tidak bepergian apabila memang tidak diperlukan.

Social distancing yang secara harfiah berarti menjaga jarak dari kehidupan sosial, akan memperlambat penyebaran virus corona yang terjadi melalui kontaminasi droplet atau percikan air liur pada jarak dekat. Dengan social distancing, maka risiko tertular dari Covid-19 dari orang lain akan berkurang. Sebaliknya, jika Anda ternyata terinfeksi tapi tidak menyadarinya, maka menjauhkan diri dari keramaian akan sangat membantu mencegah penyebaran.

Baca Juga: Pemerintah izinkan PNS kerja di rumah karena corona, ini detail isi edarannya

Pentingnya social distancing dalam masa pandemi

Sudah ramai istilah social distancing disebut di media sosial lokal maupun internasional. Langkah ini dianggap salah satu cara paling sederhana dan efektif mencegah penyebaran penyakit Covid-19. Mengapa begitu?

Virus SARS-COV2 yang merupakan penyebab Covid-19, menyebar melalui droplet atau percikan air liur. Jadi, jika seseorang yang terinfeksi virus ini kemudian tidak sengaja batuk atau bersin tanpa menutup mulutnya, maka droplet akan jatuh pada permukaan yang ada di dekatnya.

Saat ada orang lain yang tidak terinfeksi memegang permukaan tersebut, lalu menyentuh mulut, hidung atau matanya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka ia berisiko tinggi ikut tertular. Inilah yang membuat angka penularan penyakit ini naik drastis dalam waktu singkat.

Baca Juga: Anies pertimbangkan lockdown, inilah pihak-pihak yang keberatan

Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi, lalu pergi ke berbagai lokasi untuk menemui teman dan kerabatnya. Akibatnya, penyebaran virus ini semakin luas. Apalagi, virus ini sudah bisa menular ke orang lain, meskipun orang-orang yang terinfeksi tidak merasakan gejala yang berat.

Mereka bisa saja merasa sehat dan hanya sedikit bersin-bersin atau flu, namun ternyata sudah terinfeksi Covid-19. Bayangkan jika orang yang terinfeksi itu masih tetap masuk kerja, sekolah, datang ke seminar, atau konser musik. Meski awalnya yang terinfeksi hanya satu orang, namun setelah menyebar, bisa saja ribuan orang lainnya yang berada di tempat tersebut, juga terinfeksi.

Jadi mulai sekarang, agar penyebaran virus ini tidak makin meluas di Indonesia, peran yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan social distancing. Jangan beraktivitas di luar rumah kecuali jika benar-benar diperlukan.

Untuk sementara waktu, hindari berkumpul secara langsung dengan teman atau saudara. Tidak perlu juga untuk mengunjungi pusat keramaian seperti mal atau tempat wisata. Social distancing akan menekan risiko penyebaran infeksi maksimal kepada 3 orang saja, yang berada dalam satu tempat tinggal, atau para kerabat terdekat. Tanpa langkah social distancing ini, penyebaran infeksi bisa menjangkau 1.000 orang lain yang berada di konser yang sama.

Baca Juga: Hotman Paris: Teman saya Gubernur Metro, harus ditambah bus Transjakartanya

Memperlambat laju penyebaran virus juga penting agar orang yang sakit, tidak terinfeksi secara bersamaan. Tentu, akan jauh lebih mudah mengobati 4 orang yang terinfeksi dibandingkan dengan 1.000 orang sakit secara bersamaan.

Dengan demikian, social distancing secara tidak langsung mampu membantu rumahsakit, laboratorium, maupun dokter dan tenaga medis lainnya agar tidak kewalahan menangani jumlah pasien Covid-19 yang melebihi kapasitas dan kemampuan daerah tersebut. Sehingga, semua pasien yang sakit bisa mendapatkan perawatan yang optimal.

Jika ketersediaan rumahsakit dan jumlah tenaga medis tidak seimbang dengan jumlah pasien, maka akan banyak pasien yang terinfeksi virus corona yang akhirnya tidak bisa mendapatkan perawatan yang layak. Akibatnya, angka kematian akan semakin tinggi.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Pemprov DKI imbau perusahaan terapkan kerja dari rumah

Contoh nyata pentingnya social distancing

Sudah pernah dengar kisah pasien 31 dari Korea Selatan? Pasien ini, menjadi sumber infeksi ribuan orang di Korea Selatan yang saat ini menjadi salah satu negara dengan jumlah infeksi virus corona terbanyak di dunia. Mengutip dari Reuters, pasien 31 di Korea Selatan adalah seorang perempuan yang sebenarnya sudah memiliki gejala, namun enggan untuk melakukan pemeriksaan corona.

Setelah itu, dia justru pergi ke tempat-tempat ramai seperti hotel dan gereja. Akibatnya, lebih dari 1.000 orang yang datang ke tempat yang sama dengannya, terinfeksi virus corona. Ia adalah salah satu alasan mengapa Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan pasien infeksi Covid-19 terbanyak.

Bayangkan jika pasien 31 tersebut melakukan social distancing dengan tidak pergi ke tempat keramaian. Maka, ribuan kasus infeksi corona tersebut bisa dihindari.

Jadi, jika Anda merasa memiliki gejala, jangan ragu untuk memeriksakan diri sebelum semuanya terlambat. Bagi yang merasa sehat, selalu jaga kebersihan dan sebaiknya urungkan dulu niat untuk bepergian, kecuali jika benar-benar diperlukan.

Bagaimana melakukan social distancing yang benar?

Bagaimana melakukan social distancing yang benar?

Cara paling mudah dan sederhana dalam melakukan social distancing adalah dengan tidak pergi ke tempat-tempat ramai seperti mal, pasar, konser, bioskop, kantor, atau sekolah. Selain itu, beberapa hal di bawah ini juga dapat dilakukan sebagai bentuk social distancing untuk memperlambat penyebaran virus corona.

  1. Lakukan rapat secara online dibandingkan bertemu langsung
  2. Jika memungkinkan, bekerjalah dari rumah
  3. Batalkan rencana bepergian ke acara ramai, termasuk pesta pernikahan sekalipun
  4. Untuk menjaga silaturahmi, jangan bertemu dengan teman atau saudara di tempat umum, melainkan gunakan teknologi seperti chatting maupun video call
  5. Batasi aktivitas ke luar kota atau ke luar negeri
  6. Mulai membeli barang-barang kebutuhan pokok agar tidak perlu terlalu sering keluar rumah untuk berbelanja
  7. Jika memungkinkan, pesan kebutuhan sehari-hari secara online agar tidak perlu keluar rumah.

Baca Juga: Penumpang Transjakarta menumpuk, social distancing measure jadi sia-sia

Memang, bagi sebagian orang, melakukan social distancing bukanlah perkara mudah. Namun jika memungkinkan, berusahalah untuk melakukannya semaksimal mungkin sesuai kemampuan. Tentu, usaha ini juga harus dibarengi dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan rajin cuci tangan, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur.

Bila perlu, kita juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pandemi virus corona adalah permasalahan bersama. Karena itu, jangan sampai menggampangkan atau menganggap remeh kondisi ini, dan selalu lakukan usaha sebaik mungkin untuk mencegah penularannya. (Wisnubrata)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Social Distancing Efektif Cegah Penyebaran Corona, Bagaimana Caranya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×