kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Social distancing untuk mencegah penyebaran corona, bagaimana caranya?


Senin, 16 Maret 2020 / 15:44 WIB
Social distancing untuk mencegah penyebaran corona, bagaimana caranya?
ILUSTRASI. Social distancing adalah tindakan untuk sebisa mungkin berdiam diri di rumah, menjauh dari keramaian.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Jadi mulai sekarang, agar penyebaran virus ini tidak makin meluas di Indonesia, peran yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan social distancing. Jangan beraktivitas di luar rumah kecuali jika benar-benar diperlukan.

Untuk sementara waktu, hindari berkumpul secara langsung dengan teman atau saudara. Tidak perlu juga untuk mengunjungi pusat keramaian seperti mal atau tempat wisata. Social distancing akan menekan risiko penyebaran infeksi maksimal kepada 3 orang saja, yang berada dalam satu tempat tinggal, atau para kerabat terdekat. Tanpa langkah social distancing ini, penyebaran infeksi bisa menjangkau 1.000 orang lain yang berada di konser yang sama.

Baca Juga: Hotman Paris: Teman saya Gubernur Metro, harus ditambah bus Transjakartanya

Memperlambat laju penyebaran virus juga penting agar orang yang sakit, tidak terinfeksi secara bersamaan. Tentu, akan jauh lebih mudah mengobati 4 orang yang terinfeksi dibandingkan dengan 1.000 orang sakit secara bersamaan.

Dengan demikian, social distancing secara tidak langsung mampu membantu rumahsakit, laboratorium, maupun dokter dan tenaga medis lainnya agar tidak kewalahan menangani jumlah pasien Covid-19 yang melebihi kapasitas dan kemampuan daerah tersebut. Sehingga, semua pasien yang sakit bisa mendapatkan perawatan yang optimal.

Jika ketersediaan rumahsakit dan jumlah tenaga medis tidak seimbang dengan jumlah pasien, maka akan banyak pasien yang terinfeksi virus corona yang akhirnya tidak bisa mendapatkan perawatan yang layak. Akibatnya, angka kematian akan semakin tinggi.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Pemprov DKI imbau perusahaan terapkan kerja dari rumah

Contoh nyata pentingnya social distancing

Sudah pernah dengar kisah pasien 31 dari Korea Selatan? Pasien ini, menjadi sumber infeksi ribuan orang di Korea Selatan yang saat ini menjadi salah satu negara dengan jumlah infeksi virus corona terbanyak di dunia. Mengutip dari Reuters, pasien 31 di Korea Selatan adalah seorang perempuan yang sebenarnya sudah memiliki gejala, namun enggan untuk melakukan pemeriksaan corona.

Setelah itu, dia justru pergi ke tempat-tempat ramai seperti hotel dan gereja. Akibatnya, lebih dari 1.000 orang yang datang ke tempat yang sama dengannya, terinfeksi virus corona. Ia adalah salah satu alasan mengapa Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan pasien infeksi Covid-19 terbanyak.

Bayangkan jika pasien 31 tersebut melakukan social distancing dengan tidak pergi ke tempat keramaian. Maka, ribuan kasus infeksi corona tersebut bisa dihindari.

Jadi, jika Anda merasa memiliki gejala, jangan ragu untuk memeriksakan diri sebelum semuanya terlambat. Bagi yang merasa sehat, selalu jaga kebersihan dan sebaiknya urungkan dulu niat untuk bepergian, kecuali jika benar-benar diperlukan.

Bagaimana melakukan social distancing yang benar?



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×