kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seluk-beluk penularan virus corona tanpa gejala


Selasa, 07 April 2020 / 01:00 WIB
Seluk-beluk penularan virus corona tanpa gejala


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

Tapi ada banyak kasus pra-simtomatik, yaitu mereka tidak memiliki gejala pada saat mereka dinyatakan positif virus corona, tetapi menunjukkan gejala di kemudian hari.

Kerkhove menemukan orang-orang asimtomatik tak sepenuhnya tidak menunjukkan gejala. Ketika WHO kembali mewawancarai sebagian pasien, mereka pernah mengalami tidak enak badan namun tidak dilaporkan karena merasa itu bukan hal penting.

"Saya memiliki suhu tingkat rendah, atau sakit, tetapi saya tidak berpikir itu diperhitungkan,” kata Kerkhove menirukan pasien yang dia wawancarai.

2. Bagaimana asimtomatik menularkan penyakit?

Jika para pasien asimtomatik tidak menunjukkan gejala sakit, seperti batuk dan flu, lalu bagaimana mereka menularkan penyakit? Kerkhove menjelaskan, batuk dan bersin ternyata bukan satu-satunya cara tetesan menularkan virus.

Misalnya, saat orang-orang membersihkan tenggorokan mereka, beberapa orang meludah ketika mereka berbicara, dan lain-lain. Hal itu bisa menjadi media penularan.

Baca Juga: Bukan cuma batuk kering, berikut 6 gejala virus corona tidak biasa

Ahli virus di Mailman School Columbia Angela Rasmussen memperjelas hal tersebut. “Tetesan tidak harus besar, seperti gumpalan. Manusia melepaskan tetesan pernapasan saat berbicara,” ujarnya.

Dia mencontohkan, saat seseorang keluar dalam udara dingin, lalu melihat kabut napas, itu adalah tetesan pernapasan. Meski demikian,  itu tidak berarti virus corona ditransmisikan lewat aerosol.

Aerosol adalah istilah yang digunakan ketika partikel virus tetap melayang di udara untuk jangka waktu lama. Ini artinya, jika seseorang berdiri tepat di sebelah orang yang terinfeksi dan mereka berbicara, akan ada tetesan di udara yang bisa dihirup.

3. Bagaimana mendeteksi pasien asimtomatik?

Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan tes darah di sejumlah besar populasi. Tujuannya, mencari antibodi, jenis protein yang menjadi bukti bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang sedang melakukan pertempuran dengan virus corona.

Baca Juga: Mengenal lagi virus corona, mulai ciri-ciri, bentuk, hingga penyebarannya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×