Sumber: South China Morning Post | Editor: Belladina Biananda
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mendeklarasikan diri sebagai sebagai negara pertama yang menyetujui vaksin virus corona baru pada Selasa (11/8) lalu. Presiden Vladimir Putin bahkan mengatakan, salah satu putrinya telah disuntik menggunakan vaksin tersebut dan merasa baik.
Mengutip akun Twitter resmi South China Morning Post (@SCMPNews), persetujuan atas vaksin virus corona tersebut keluar kurang dari 2 bulan setelah uji klinis pada manusia. Putin mengatakan, vaksin membentuk antibodi yang lebih stabil dan respons cell-mediated immune.
Dalam unggahan video berisi pidato Putin oleh SCMP, Presiden Rusia, menjelaskan setelah suntikan pertama, suhu tubuh putrinya adalah 38 derajat Celcius. Keesokan harinya, suhu tubuh lebih tinggi sedikit dari 37 derajat Celcius.
Baca Juga: Gawat! Kesehatan gigi dan mulut menurun saat pandemi Virus Corona
Setelah suntikan kedua, suhu tubuh putrinya naik sedikit, kemudian kembali ke suhu normal. Saat ini, Putin mengungkapkan, putrinya dalam kondisi yang baik. Begitu pula dengan data statistik yang terlihat.
Putin menegaskan, vaksin virus corona yang Gamaleya Institute kembangkan tersebut telah melewati semua pemeriksaan penting. Rusia menyatakan, rencananya suntikan massal vaksin tersebut akan berlangsung pada Oktober mendatang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, mereka sedang bekerja pada prakualifikasi vaksin dengan Rusia. Tarik Jasarevic, juru bicara WHO, menyebutkan, prakualifikasi vaksin Covid-19 mengharuskan ada tinjauan dan penilaian keselamatan serta kemanjuran.
Baca Juga: Cara membuat antiseptik alami, bahannya mudah didapat
Saat ini, ada lebih dari 100 vaksin virus corona yang dikembangkan di seluruh dunia. Berdasarkan data WHO, baru 6 vaksin Covid-19 yang masuk fase ketiga uji coba pada manusia. Namun, vaksin dari Rusia bukanlah salah satu dari 6 vaksin tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News