Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Para penulis juga menanyakan para peserta, terkait tentang kualitas hidup mereka setelah terinfeksi Covid-19. Hasilnya, 30% peserta melaporkan kualitas hidup yang lebih buruk dibandingkan sebelum terinfeksi, termasuk 8% yang melaporkan bermasalah dengan tugas sehari-hari, seperti pekerjaan rumah setelah terinfeksi Covid-19.
"Yang jelas Anda dapat melakukannya dengan baik pada awalnya, tetapi kemudian seiring waktu mengembangkan gejala yang cukup melumpuhkan dalam hal kelelahan," kata penulis senior studi Dr. Helen Chu, profesor kedokteran, Divisi Alergi dan Penyakit Menular, di Universitas School of Medicine di Washington dalam sebuah pernyataan.
Studi ini adalah salah satu tindak lanjut terlama pada orang dengan Covid-19. Namun, studi tersebut terbatas, karena melibatkan sejumlah kecil peserta dari satu lokasi.
Baca Juga: Gejala virus corona ini tidak diketahui oleh banyak orang
Namun, menurut para peneliti, dengan jutaan kasus di seluruh dunia, bahkan insiden kecil dari kelelahan jangka panjang yang disebabkan oleh Covid-19 ini dapat memiliki konsekuensi kesehatan dan ekonomi yang sangat besar.
Sebenarnya mengapa sebagian orang mengembangkan gejala Covid-19 yang menetap ini atau dikenal dnegan long Covid, alasannya masih tidak jelas.
"Apakah itu semacam aktivasi kekebalan, semacam peradangan atau perkembangan autoimunitas?" Chu masih mempertanyakannya.
Untuk mendapatkan jawaban tersebut, ia akan menganalisis sampel darah pasien yang terinfeksi Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penelitian Baru: Gejala Long Covid Bisa Menetap hingga 9 Bulan"
Penulis : Bestari Kumala Dewi
Editor : Bestari Kumala Dewi
Selanjutnya: Jangan panik, hal ini bisa mencegah infeksi Virus Corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News