kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,47   2,12   0.23%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya perut buncit? Hindari 7 jenis makanan ini


Sabtu, 31 Oktober 2020 / 08:55 WIB
Punya perut buncit? Hindari 7 jenis makanan ini


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID -  Perut buncit menjadi masalah bagi sebagian orang. 

Tidak bisa dianggap remeh, perut buncit dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang lebih serius di antaranya penyakit jantung, diabetes, dan alzheimer. 

Perut buncit disebabkan oleh timbunan lemak di area perut. Ada sejumlah makanan yang bisa menyebabkan perut buncit. Bagi Anda yang memiliki perut buncit, mau tidak mau makanan tersebut sebaiknya dihindari. 

Jadi makanan apa saja yang menjadi penyebab "perut buncit? Berikut ini rincian makanan dan minuman yang mungkin tidak Anda sadari menyebabkan Anda mendapatkan lemak perut yang tidak diinginkan. 

Baca Juga: 5 Tanda melemahnya sistem imun tubuh ini acap tak kita sadari

7 Makanan penyebab perut buncit

Keripik Kentang menjadi salah satu makanan penyebab perut buncit

Berikut 7 makanan penyebab perut buncit dirangkum dari laman eat this:

1. Aneka kue pastry

Beberapa kue pastry seperti muffin biasanya penuh dengan tepung olahan, cenderung tinggi gula, dan juga tinggi natrium. Ini semua adalah komponen yang dapat menambah lemak di perut. 

2. Diet soda

Meski namanya diet soda, namun tetap saja minuman tersebut mengandung kalori. Banyak penelitian menemukan hubungan antara konsumsi soda diet dan lingkar pinggang yang lebih lebar. 

Mengapa? Para peneliti berpikir peminum diet soda mungkin melebih-lebihkan berapa banyak kalori yang mereka "hemat", dan kemudian justru berlebihan dalam meminumnya.

Sebagai gantinya, minum teh putih. Minuman ini memblokir pembentukan sel-sel lemak baru dan membantu tubuh memecah lemak yang tersimpan, menurut studi Nutrisi & Metabolisme. 

Baca Juga: Catat, 3 alergi makanan yang umum dimiliki seseorang

Kentang goreng salah satu makanan penyebab perut buncit

3. Jus buah

Meskipun jus buah 100% adalah pilihan yang lebih baik daripada minuman manis manis lainnya namun minuman alami ini masih mengandung hingga 36 gram gula per gelasnya dengan jumlah gula yang sama dengan yang Anda dapatkan dari makan empat donat.  

Terlebih lagi, sebagian besar rasa manis dalam jus berasal dari fruktosa, sejenis gula yang terkait dengan perkembangan jaringan lemak perut.

4. Steak iga

Iga merupakan salah satu dari tiga potongan tubuh hewan yang mengandung lemak paling banyak. Para peneliti dari sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya lemak, daging merah segar berhubungan positif dengan obesitas perut dan lingkar pinggang yang lebih besar.

Baca Juga: Simak 7 cara mudah agar tidak mudah jatuh sakit selama pandemi

5. Coklat 

Tidak semua coklat berdampak buruk terhadap perut buncit. Faktanya, cokelat hitam mengandung manfaat kesehatan, dan menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Heart.

Makan coklat hitam hingga 3,5 ons sehari dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan ini bisa membantu mengurangi lemak perut. Tetapi, dengan makan coklat yang sudah mengandung susu bisa menjadi penyebab perut buncit. Coklat tersebut mengandung gula dan biasanya mengandung banyak kalori. 

Sebuah studi American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa makanan yang paling berhubungan dengan penambahan berat badan adalah coklat batangan. 

Baca Juga: 5 Cara terbaik mengatasi perut kembung

6. Keripik kentang

Keripik kentang kaya akan lemak jenuh dan juga garam yang bisa menyebabkan perut buncit. Selain itu, kebiasaan seseorang dalam memakan keripik kentang bisa menambah timbunan lemak di perut. 

7. Kentang goreng

Satu studi longitudinal Harvard menemukan bahwa orang yang makan kentang goreng secara teratur bertambah lebih dari tiga pon berat badan setiap empat tahun. 

Selama penelitian, para pemakan kentang goreng memperoleh 13 pon lemak perut hanya dari kentang goreng. 

Selanjutnya: Berapa batas konsumsi garam per hari? Ini rekomendasi Kemenkes dan WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×