kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berapa batas konsumsi garam per hari? Ini rekomendasi Kemenkes dan WHO


Kamis, 10 September 2020 / 12:16 WIB
Berapa batas konsumsi garam per hari? Ini rekomendasi Kemenkes dan WHO


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Garam adalah bahan yang tidak bisa lepas dari konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia. Tapi, ada batas konsumsi garam per hari.

Garam menjadi bumbu pelengkap masakan dan selalu ada di setiap jenis makanan. Garam sebenarnya diperlukan tubuh untuk mengimbangkan kadar cairan dalam tubuh. 

Garam juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Manfaat garam atau sodium adalah menjaga keseimbangan cairan di tubuh, dan berperan dalam menjaga fungsi saraf serta otot.

Meski demikian, mengonsumsinya secara berlebihan juga bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh. Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan tingginya kadar natrium di dalam darah. 

Hal ini menyebabkan volume darah meningkat, sehingga tekanan darah juga naik dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan lain, seperti penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. 

Lantas berapa batas konsumsi garam per hari? 

Baca Juga: Daftar minuman dan makanan penurun daya tahan tubuh yang harus dihindari saat pandemi

Batas konsumsi garam per hari 

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anjuran konsumsi garam dari Kemenkes adalah 2000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok teh (sdt)  per orang per hari (5 gram/orang/hari). 

Sementara iOrganisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga memberikan rekomendasi batas konsumsi garam per hari. 

Dilansir dari situs resmi WHO, berikut batas konsumsi garam per hari:

  1. Batas konsumsi aman garam per hari untuk orang dewasa adalah maksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh.
  2. Batas konsumsi garam per hari untuk anak-anak (usia di bawah 15 tahun), disesuaikan dengan kebutuhan tubuh mereka. Dengan catatan, tak melebihi batas maksimal konsumsi aman garam untuk orang dewasa. 
  3. WHO tak merekomendasikan untuk memberikan garam kepada anak yang berada pada periode pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan) dan anak dalam periode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yaitu usia 6-24 bulan. 

WHO juga mengimbau agar semua garam yang dikonsumsi harus diperkaya dengan iodine atau yodium. Yodium adalah zat yang sangat penting untuk perkembangan otak pada janin dan anak kecil serta mengoptimalkan fungsi mental orang pada umumnya.

Baca Juga: 6 Obat sariawan anak dari bahan alami




TERBARU

[X]
×