kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Puncak Kasus Akhir Februari, Kenali Lagi 2 Gejala Awal Varian Omicron


Kamis, 10 Februari 2022 / 23:10 WIB
Puncak Kasus Akhir Februari, Kenali Lagi 2 Gejala Awal Varian Omicron


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksikan, puncak kasus varian Omicorn di Indonesia terjadi pada akhir Februari atau awal Maret. Kenali lagi dua gejala awal varian yang gampang menular itu. 

"Kami prediksi, di akhir Februari atau awal Maret 2022 merupakan puncak kasus Omicron, yang bisa diprediksi itu tiga kali sampai dengan enam kali lebih tinggi dari puncak varian Delta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Kamis (10/2).

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, kebanyakan pasien varian Omicron yang menjalani perawatan di tempatnya bertugas RS Persahabatan menunjukkan gejala batuk dan nyeri tenggorokan.

Gejala awal varian Omicron berbeda dengan varian Alpha, Beta, dan Delta. Setelah terjangkit ketiga varian tersebut, mulanya pasien akan mengalami demam. Hal itu tidak pasien Omicron rasakan.

"Berbeda dengan Alpha, Beta, Delta, biasanya entry point-nya 90 persen demam. Di rumahsakit kami, demam hanya 18 sampai 20 persen untuk pasien Omicron," kata Erlina. 

"Kemudian, juga tidak ada sesak, tidak ada yang butuh oksigen. Artinya, tidak ada krusakan pada paru-paru," ungkap dia, seperti dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Simak, Ini 5 Mitos dan Fakta Seputar Varian Omicron yang Sangat Menular

14 ​Gejala varian Omicron

Erlina menjelaskan, hal itu lantaran terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus SARS-Cov-2 yang telah bermutasi pada varian Omicron di saluran napas atas. 

"Jadi, enggak sampai ke bawah. Kalau sampai, sedikit saja (kasusnya), enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," ujarnya. 

Sehingga, Erlina berpesan, jika masyarakat merasakan gatal dan nyeri tenggorokan juga batuk, segera memeriksakan diri. 

"Itu kondisi saat ini yang kita curigai sebagai Omicron. Enggak sampai demam, jadi jangan menunggu demam. Apalagi, kalau ada riwayat (kontak) dengan (pasien) Omicron, segera periksakan diri," imbuh dia.

Baca Juga: 7 Tempat Ini Berpotensi Jadi Pusat Penularan Varian Omicron

Sejak teridentifikasi pertama kali di Afrika Selatan pada November tahun lalu, Omicron telah menyebar lebih dari dua bulan, yang lebih dari cukup bagi orang untuk melaporkan gejala varian ini. 

Business Insider, menggunakan data dari Zoe COVID Symptom Study, mencatat 14 gejala teratas dari varian Omicron. Data hingga 5 Januari lalu berdasarkan kasus varian Omicron di Inggris Raya. 

Persentase menunjukkan orang yang melaporkan memiliki gejala tersebut. Berikut 14 gejala teratas dari varian Omicron, melansir Deseret News yang mengutip laporan Business Insider: 

  1. hidung berair 73% 
  2. sakit kepala 68% 
  3. kelelahan 64% 
  4. bersin 60% 
  5. sakit tenggorokan 60% 
  6. batuk terus-menerus 44% 
  7. suara serak 36% 
  8. menggigil 30% 
  9. demam 29% 
  10. pusing 28% 
  11. kabut otak 24% 
  12. nyeri otot 23% 
  13. kehilangan penciuman 19% 
  14. nyeri dada 19%

Sementara lima gejala paling umum dari varian Omicron, menurut analisis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) adalah batuk, kelelahan, hidung tersumbat, pilek, dan nyeri.

"Sebagian besar, 80% pasien, demam sembuh selama tiga hari pertama dan jika tidak, maka itu menjadi tanda infeksi sedang hingga berat yang memerlukan pemantauan ketat,” kata Dr Sonam Solanki,  konsultan pulmonologist dan bronchoscopist, Rumahsakit Masina, Mumbai, India, seperti dikutip livemint.com.

Baca Juga: Waspada! Angka Kematian Akibat Covid-19 Meningkat di Tengah Penurunan Kasus Global

Melansir livemint.com, Dr Harish Chafle, konsultan senior pulmonologi dan perawatan kritis di Rumahsakit Global, Mumbai, mengatakan, gejala varian Omicron diklasifikasikan menjadi gejala yang paling umum, kurang umum, dan serius.

Gejala Omicron yang paling umum:

  • demam
  • batuk
  • kelelahan
  • kehilangan rasa atau bau

Gejala Omicron yang kurang umum:

  • sakit tenggorokan
  • sakit kepala
  • nyeri
  • diare
  • ruam pada kulit
  • perubahan warna pada jari tangan atau kaki
  • mata merah atau iritasi

Gejala Omicron yang serius:

  • kesulitan bernapas atau sesak napas
  • kesulitan bicara atau mobilitas
  • kebingungan
  • nyeri dada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×