Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
4. Perubahan di organ vital
Mengutip Healthline, menjelang kematian orang yang sekarat umumnya mengalami penurunan tekanan darah. Saat tekanan darah rendah, ginjal juga akan berhenti bekerja.
Anda mungkin melihat urin yang berwarna sawo matang, cokelat, atau merah kecokelatan. Selain itu, perubahan pernapasan menjadi lebih jelas, detak jantung juga menjadi tidak teratur dan sulit dideteksi.
5. Perubahan pada kotoran
Mengutip Healthline, kuantitas kencing dan buang air besar orang sekarat lebih sedikit dan tidak teratur dikarenakan orang yang menjelang kematian sedikit makan dan minum.
Semakin mereka sedikit makan dan minum, mungkin mereka lebih jarang buang air kecil dan besar. Kondisi tersebut adalah proses alami, jadi jangan khawatir jika menjelang kematian orang berhenti buang air besar dan kecil.
Baca Juga: Belum Ditemukan Penyebabnya, Berikut Pencegahan Penyakit Hepatitis
Perubahan warna urin juga normal. Kencing mencerminkan fungsi ginjal dan ketika ginjal mati, produksi urin mungkin melambat atau berhenti.
Di beberapa pengaturan perawatan kesehatan, seperti fasilitas rumah sakit, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan kateter untuk mengalirkan urin dari kandung kemih.
6. Suhu tubuh turun
Mengutip Healthline, sirkulasi darah orang sekarat menjadi tertarik menuju organ vital di hari-hari terakhir menjelang kematian. Itu berarti sirkulasi darah di bagian tubuh seperti tangan, kaki, menjadi sangat berkurang.
Kondisi itu bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh. Kulit mungkin tampak pucat juga. Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak berbintik-bintik warna biru-ungu.
Bagi orang normal mungkin kulit atau anggota badan itu terasa sejuk, tetapi tidak bagi orang tengah mengahadapi kematian. Selimut tipis saja bisa membuat mereka lebih hangat.