Penulis: Virdita Ratriani
Gejala Sifilis - Sifilis adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang sering dikenal sebagai raja singa.
Sifilis ditularkan melalui hubungan seksual, darah, dan penularan dari ibu ke janin selama masa kehamilan.
Faktor risiko terjangkit sifilis adalah kelompok LSL (laki-laki berhubungan seksual dengan laki-laki), penderita HIV, dan sering berganti-ganti pasangan seksual.
Baca Juga: Inilah 5 Kondisi Ini Bisa Sebabkan Sakit Perut Bagian Bawah
Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, sifilis dapat menginfeksi ibu hamil tanpa gejala dan baru diketahui saat pemeriksaan laboratorium kehamilan rutin. Ibu hamil dengan sifilis dapat menularkan penyakit ini ke janin melalui plasenta.
Terutama jika penyakit ini tidak ditangani dan terjadi pada usia kehamilan 14 – 27 minggu. Infeksi sifilis yang terjadi sejak dalam kandungan dapat melahirkan bayi dengan sifilis yang disebut sifilis kongenital.
Lantas, apa saja gejala sifilis pada bayi dan anak?
Baca Juga: Aduh... Kasus Sifilis Di Jogja Naik, Ini Gejala Sifilis Pada Pria & Cara Pengobatan
Gejala sifilis pada bayi dan anak
Infeksi sifilis ini mengancam nyawa karena dapat menyerang berbagai sistem organ tubuh janin yang sedang berkembang. Di samping itu, infeksi sifilis dapat berdampak di berbagai organ tubuh termasuk otak hingga tulang.
Infeksi sifilis juga dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil, dan dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah, lahir prematur, ataupun lahir mati pada bayi.
Baca Juga: Belum Ada Pengobatan Efektif, Ini Cara Cegah Penularan Hepatitis
Pada bayi baru lahir, jika dicurigai adanya infeksi sifilis, pemeriksaan darah untuk mendeteksi sifilis dapat dilakukan melalui plasenta disertai dengan pemeriksaan fisik bayi terhadap adanya gejala pada organ tubuh.
Pemeriksaan pada bayi juga meliputi rontgen pada tulang, pemeriksaan mata, dan pemeriksaan darah.
Gejala sifilis kongenital dapat terlihat saat baru dilahirkan sampai bayi berusia 2 tahun yang disebut dengan sifilis kongenital dini.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Makanan Pedas? Simak Penjelasannya di Sini
Beberapa gejala sifilis kongenital dini adalah sebagai berikut:
- Gelembung berisi air yang muncul pada kulit bayi segera setelah dilahirkan hingga bayi berusia 2 minggu, cairan pada gelembung ini biasanya sangat infeksius.
- Pembesaran pada organ hati
- Kurang darah merah
- Lengan dan kaki yang tidak bisa digerakkan
- Radang selaput otak
Sedangkan bila gejala baru muncul setelah usia 2 tahun disebut dengan sifilis kongenital lanjut. Gejala sifilis kongenital lanjut biasanya merupakan akibat dari sifilis kongenital dini.
Baca Juga: Jumlah Kasus Melonjak, Ini Gejala Sifilis Pada Pria & Cara Pengobatannya
Gejala sifilis konginetal lanjut adalah sebagai berikut:
- Munculnya bekas luka
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
- Kerusakan tulang rawan hidung
- Gigi seri yang berbentuk seperti pasak
Baca Juga: Cerebral Palsy : Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya
Cara mengetahui infeksi sifilis pada ibu hamil
Cara mengetahui infeksi sifilis pada ibu hamil yakni dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada ibu hamil sedini mungkin pada usia kehamilan 1-13 minggu.
Hal ini agar penanganan sifilis dapat segera dilakukan untuk mengurangi risiko penularan, kecacatan bahkan kematian pada janin.
Pemeriksaan juga harus dilakukan kembali jika ibu hamil terdiagnosis oleh penyakit menular seksual lainnya selama masa kehamilan.
Baca Juga: Ingin Donor Darah? Ketahui 5 Syarat Utama Sebagai Pendonor Darah
Cara mencegah infeksi sifilis pada bayi baru lahir
Pencegahan sifilis kongenital atau sifilis pada janin sangat bergantung pada kondisi dan riwayat infeksi ibu hamil. Pemerintah telah menyediakan program deteksi dini sifilis di puskesmas untuk ibu hamil secara gratis.
Maka dari itu penting bagi ibu hamil untuk melakukan deteksi dini sifilis pada trimester pertama atau tiga bulan pertama kehamilan dengan berkunjung ke Puskesmas terdekat maupun ke Dokter Spesialis Kandungan.
Baca Juga: Infeksi HPV: Penyebab dan Gejalanya
Selain itu, ibu hamil harus menerapkan perilaku seksual yang aman sebelum masa konsepsi, hal ini dapat menghindarkan dari infeksi dan risiko untuk tertular dan menularkan sifilis pada bayi.
Apabila ibu merasa memiliki risiko terinfeksi sifilis disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke Dokter Spesialis Dertamologi & Venereologi (Dokter Spesialis Kulit & Kelamin). Penanganan sedini mungkin dapat menghindarkan infeksi sifilis pada fase lanjut.
Demikian penjelasan mengenai infeksi penyakit sifilis pada bayi dan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News