Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Via Vallen pun berinisiatif menanyakan apakah ada tes yang lebih akurat untuk memastikan sang adik terpapar virus corona Covid-19 atau tidak.
"Kata beberapa suster disana menyatakan ada yaitu test swab. Tapi mereka menytarankan tidak perlu karena hasil rapid testnya sudah akurat (negatif). Eman (sayang) uangnya mbak, swab mahal loh, dan hasilnya lama," kata Via Vallen menirukan sang suster.
Karena masih penasaran dengan kondisi kesehatan sang Adik, dan ingin memastikan adiknya 100% baik-baik saja, Via Vallen memaksa sang adik untuk menjalani test swab.
"Dengan ngejanjiin kalo hasilnya negatif aku kasih uang jajan karena sebenenya dia ga mau di swab," kata Via.
Akhirnya sang Adik mau mengikuti test swab dan hasilnya baru terlihat setelah 10 hari. "Ternyata hasilnya positif," kata Via Vallen.
Saat itu dari Dinas Kesehatan ada yang melaporkan ke RT agar membantu mengawasi aktivitas adik Via Vallen positif corona.
Pengawasan itu di luar sepengetahuan keluarga, karena keluarga sendiri belum mengetahui kalau adik Via Vallen positif corona.
Dari situlah tiba-tiba beritanya menyebar dan keluarga Via Vallen yang tinggal di rumah lama menjadi sorotan masyarkat. "Setiap kali ada yang lewat depan rumah pasti ada aja yang sambil nyindir-nyindir," katanya.
SELANJUTNYA>>>