kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Paracetamol: fungsi, manfaat, dosis, dan efek samping


Jumat, 03 September 2021 / 11:47 WIB
​Paracetamol: fungsi, manfaat, dosis, dan efek samping


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Paracetamol adalah obat untuk pereda nyeri dan penurun demam. Manfaat paracetamol atau acetaminophen digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam. 

Fungsi paracetamol dapat mengurangi rasa sakit pada radang sendi ringan tetapi tidak dapat mengobati peradangan dan pembengkakan sendi. 

Paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan, yaitu prostaglandin. 

Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang.

Dirangkum dari laman Drugs.com, ada banyak merek dan bentuk parasetamol yang tersedia, namun nama generiknya adalah paracetamol sementara nama alternatifnya adalah acetaminophen

Baca Juga: Begini Cara Mudah Meredakan Nyeri Haid

Dosis dan cara menggunakan paracetamol 

Dosis paracetamol adalah maksimal 1 gram (1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari untuk orang dewasa. 

Mengonsumsi paracetamol lebih dari dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Jika Anda aktif mengonsumsi alkohol, konsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol dan jangan pernah mengonsumsinya dengan dosis lebih dari 2 gram (2000 mg) per hari.

Jangan menggunakan obat ini lebih dari yang direkomendasikan. Overdosis parasetamol dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati.

Selain itu, konsultasilah terlebih dahulu dengan dokter jika Anda memiliki penyakit hati seperti sirosis sebelum mengonsumsi paracetamol. 

Jangan mengonsumsi obat batuk, pilek, alergi, atau nyeri yang dijual bebas tanpa resep dokter jika Anda sedang mengonsumsi paracetamol. Sebab, paracetamol terkandung dalam banyak obat kombinasi.  

Baca Juga: Simak kiat isolasi mandiri di rumah dari dokter dan penyintas Covid-19

Jika Anda menggunakan produk tertentu secara bersamaan, Anda mungkin secara tidak sengaja mengonsumsi terlalu banyak parasetamol. Sehingga, baca label obat lain yang Anda konsumsi untuk melihat apakah mengandung parasetamol, asetaminofen.

Hindari minum alkohol saat minum paracetamol. Alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati saat mengonsumsi parasetamol. Selain itu, jangan konsumsi paracetamol jika Anda alergi terhadap asetaminofen atau paracetamol.

Selama ini masih belum diketahui apakah konsumsi paracetamol bagi ibu hamil bisa membahayakan janin dalam kandungan atau tidak. Namun, konsultasilah dengan dokter terlebih dahulu jika Anda sedang hamil sebelum mengonsumsi paracetamol. 

Begitu pun jika Anda sedang menyusui, maka harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi paracetamol. Sebab, paracetamol bisa masuk ke dalam ASI (Air Susu Ibu). 

Baca Juga: Kelanjutan vaksinasi gotong royong masih tunggu izin rilis vaksin dari BPOM

Cara menggunakan paracetamol adalah sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label obat. Namun, jangan memberikan paracetamol kepada anak di bawah 2 tahun tanpa saran dokter. 

Berhenti menggunakan parasetamol dan hubungi dokter Anda jika:

  • Anda masih demam setelah 3 hari penggunaan;
  • Anda masih merasakan sakit setelah 7 hari penggunaan (atau 5 hari untuk anak);
  • Anda mengalami ruam kulit, sakit kepala berkelanjutan, atau kemerahan atau pembengkakan; atau
  • Jika gejala Anda memburuk, atau jika Anda memiliki gejala baru.
  • Tes glukosa urin dapat menghasilkan hasil yang salah saat Anda menggunakan paracetamol. 

Konsultasilah dengan dokter jika Anda penderita diabetes dan melihat perubahan kadar glukosa selama mengonsumsi paracetamol.

Simpan paracetamol pada suhu kamar dan harus terhindar dari panas serta udara lembab. Selain itu, ini beberapa hal yang akan terjadi jika Anda overdosis paracetamol adalah kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, berkeringat, dan kebingungan atau kelemahan. 

Gejala selanjutnya mungkin termasuk rasa sakit di perut bagian atas, urin berwarna gelap, dan menguningnya kulit atau bagian putih mata.

Baca Juga: Perlu Anda waspadai, berikut 4 efek samping paracetamol

Efek samping paracetamol

Kemungkinan reaksi alergi yang timbul akibat efek samping konsumsi paracetamol adalah gatal-gatal, sulit bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. 

Berhenti menggunakan obat ini dan hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping paracetamol yang serius seperti:

  • Demam dengan mual, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan;
  • Urin berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat; atau
  • Penyakit kuning (menguningnya kulit atau mata).

Selain beberapa hal di atas, kemungkinan masih ada beberapa hal lain yang menjadi efek samping paracetamol yang perlu diwaspadai. 

Selanjutnya: Mulai diberikan untuk umum, ini KIPI vaksin Moderna dan cara menanganinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×