kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pamor jamu merangkak di tengah wabah virus corona


Kamis, 12 Maret 2020 / 16:48 WIB
Pamor jamu merangkak di tengah wabah virus corona
ILUSTRASI. Proses pembuatan Jamu Mbak Suni


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

Harga merangkak naik

Selain merasakan kenaikan penjualan usai beredar info jamu empon-empon dapat meningkatkan daya tahan tubuh nyatanya para pelaku jamu kini menghadapi kondisi pasar juga berbeda. Permintaan naik namun bahan baku jamu disebut Suni mengalami kenaikan harga serta sulit untuk mendapatkannya.

Baca Juga: Temulawak ampuh cegah virus corona, benarkah?

Namun ia beruntung memiliki supplier yang sudah lama berlangganan. Suni mengikuti saran dari supplier untuk stok bahan baku sejak awal permintaan akan jamu naik. Ia belanja bahan baku jamu 300 kilogram untuk setiap jenis empon-empon, biasanya saban minggu Suni hanya belanja bahan baku 30 kilogram untuk tiap jenis.

Meski permintaan naik Suni tidak menerapkan kenaikan harga untuk produk jamu di Jamu Mbak Suni. Selain bahan baku kendala yang dirasakan oleh Jamu Mbak Suni juga pada karyawan. Lantaran permintaan tinggi maka ia akui sempat rasakan keteteran dalam produksi.

Semua jamu di Jamu Mbak Suni dijelaskannya melalui proses manual tanpa bahan kimia tambahan bahkan pengawet. Itulah kenapa memerlukan waktu pembuatan yang tidak singkat. Saat ini Jamu Mbak Suni memiliki 11 karyawan di tiga outletnya, dan juga menambah beberapa karyawan lepas.

"Kami di Jamu Mbak Suni tidak menaikkan harga produk, toh omzet juga naik tanpa menaikkan harga. Kami juga idealis, kenapa orang mau sehat orang mau kembali pada jamu dibuat mahal, harus dibuat sulit kami nggak mau itu. Kami mau masyarakat bisa kembali mengonsumsi jamu tapi bukan dengan harga yang mahal karena sekarang sedang banyak dicari istilahnya gitu," tutur Suni.

Baca Juga: Melihat dampak cukai minuman berpemanis terhadap kinerja emiten mamin

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nova meski permintaan naik tidak ada kenaikan harga produk di Suwe Ora Jamu. Namun untuk masalah bahan baku Nova mengaku tidak berdampak ke usahanya. Hal tersebut lantaran Suwe Ora Jamu menanam sendiri bahan baku jamu mereka.

"Kami menanam sendiri bahan bakunya. Saya juga Lihat kondisi pasar semua naik dan saya ingin pesan kepada teman-teman jangan panik kalau kita panik nanti akan bikin ekonomi jadi juga berpengaruh juga," jelasnya.

Nova juga menekankan bahwa untuk menjaga kesehatan bukan hanya dengan meminum jamu saja. Pola hidup sehat juga perlu dilakukan oleh masyarakat seperti minum air putih dan istirahat atau tidur yang cukup.

Selain berharap wabah Corona segera hilang Suni dan Nova juga berharap agar masyarakat Indonesia kembali ke akarnya yaitu minum jamu. Keduanya menginginkan bahwa kepedulian akan meminum jamu bukan hanya saat terjadi wabah namun dapat menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×