CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.802   25,00   0,16%
  • IDX 7.326   4,48   0,06%
  • KOMPAS100 1.123   2,38   0,21%
  • LQ45 889   4,96   0,56%
  • ISSI 222   -0,13   -0,06%
  • IDX30 456   2,88   0,64%
  • IDXHIDIV20 547   1,88   0,34%
  • IDX80 129   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,15   0,11%
  • IDXQ30 152   0,44   0,29%

Pakar IDI: Virus corona berpotensi mati dengan sendirinya...


Senin, 20 April 2020 / 04:43 WIB
Pakar IDI: Virus corona berpotensi mati dengan sendirinya...
ILUSTRASI. Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Abidinsyah Siregar mengungkapkan bahwa virus corona yang menular ke tubuh individu berpotensi bisa mati dengan sendirinya.

Hal ini bisa terjadi jika sudah melalui 14 hari masa inkubasi virus yang menyebabkan Covid-19 itu. Akan tetapi, sistem kekebalan imun individu yang telah tertular virus corona dipertaruhkan selama masa inkubasi 14 hari. 

Abindinsyah menjelaskan proses yang terjadi saat tubuh terinfeksi virus corona. Hal paling penting, perilaku virus adalah mempertahankan kehidupan tergantung inangnya. 

"Ada yang berinang di nyamuk, ada yang di burung, sekarang virus corona kan semestinya berinang di hewan yang sebelumnya menjadi inang, " ujar Abidinsyah dalam diskusi bertajuk "Ikhtiar Melawan Corona" yang digelar secara daring pada Sabtu (18/4/2020). 

Baca Juga: Panduan isolasi mandiri bagi para ODP

Dalam kondisi saat ini, virus corona ingin bertahan hidup di tubuh manusia. Kemudian, kata dia, yang disasar adalah paru-paru manusia. "Setelah menginfeksi, dengan cepat virus corona menyerang paru-paru sehingga ruang dalam paru-paru dikuasai. Hal ini menyebabkan individu gagal napas," ucap Abidinsyah. 

Proses ini terjadi sedemikian rupa. Selain itu, saat sudah menginfeksi, terjadi pertarungan antigen dengan antibodi di dalam tubuh. "Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba sprint. Virus akan bertahan selama 14 hari. Kalau lewat, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan, lalu mati sendiri," ucap Abindinsyah. 

Baca Juga: IDI sarankan warga yang isolasi mandiri manfaatkan telemedicine

Setelah itu, dia menyebutkan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi. "Akan tetapi perlu diingat bahwa selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh dipertaruhkan," kata Abindinsyah.

Dia pun mengingatkan bahwa saat ini belum ada obat dan vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah Covid-19. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah menyingkirkan sumber penularan dengan orang-orang yang berpotensi tertular. 

"Itu terpaksa kita lakukan dan hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang," kata dia. 

Baca Juga: IDI dorong isolasi mandiri, aplikasi telemedis bisa jadi solusi

Hingga saat ini, penyebaran virus corona sudah terjadi di semua provinsi yang ada di Tanah Air. DKI Jakarta masih menjadi episentrum penularan dengan kasus Covid-19 terbanyak, yaitu 2.815 pasien. 

Adapun, saat ini totalnya ada 5.923 kasus Covid-19 sejak diumumkan untuk kali pertama ada penularan virus corona di Indonesia pada 2 Maret 2020. Dari jumlah tersebut, 607 pasien dinyatakan sembuh dan 520 pasien meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya, Ini Penjelasan Pakar IDI"
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×