kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Orang Tanpa Gejala menularkan virus corona dengan cara ini, hati-hati!


Rabu, 13 Januari 2021 / 11:30 WIB
Orang Tanpa Gejala menularkan virus corona dengan cara ini, hati-hati!
ILUSTRASI. Adanya orang tanpa gejala (OTG) yang dapat menyebarkan virus salah satu yang paling diwaspadai.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, virus corona penyebab Covid-19 masih terus menyebar dan angka infeksi terus meningkat baik di Indonesia maupun dunia. Dari tingginya penularan Covid-19, adanya orang tanpa gejala (OTG) yang dapat menyebarkan virus salah satu yang paling diwaspadai.  

Sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal JAMA Open Network, para ahli Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan, lebih dari setengah dari total penularan Covid-19 ternyata berasal dari orang yang tidak mempunyai gejala. 

Dengan kata lain, mayoritas penyebaran virus corona berasal dari OTG atau silent carrier. 

59% penularan 

Melansir Washington Post, skenario dasar model menunjukkan, sebesar 59% dari semua penularan berasal dari orang tanpa gejala. Ini termasuk 35% kasus baru dari orang yang menulari orang lain sebelum menunjukkan gejala dan 24% berasal dari orang yang tidak pernah menunjukkan gejala sama sekali. 

Baca Juga: Banyak tetangga terkena Covid-19, simak cara mencegah virus corona masuk ke rumah

"Intinya, mengendalikan pandemi Covid-19 benar-benar akan membutuhkan pengendalian pandemi penularan secara diam-diam dari orang-orang tanpa gejala," kata Wakil Direktur CDC untuk penyakit menular dan salah satu penulis penelitian Jay C. Butler. 

Dikutip dari Huff Post, para ahli ingin lebih memahami masalah penyebaran tanpa gejala, karena pandemi lebih sulit dikendalikan jika orang tersebut menulari orang lain, tanpa menyadari dirinya sakit. 

Baca Juga: Tanpa tes PCR, apakah virus corona sudah hilang dari tubuh usai isolasi mandiri?

Namun, seorang profesor di Departemen Pengobatan Darurat Universitas Johns Hopkins Eili Klein mempermasalahkan terkait istilah yang tidak spesifik. 

"Ada masalah definisi. Apa artinya tanpa gejala?," ujar Eili seperti dikutip dari Huffpost, 8 Januari 2021. 

Misalnya, beberapa orang menunjukkan gejala sebelumnya, dan mungkin menyebarkan virus sebelum menyadari dirinya sakit. Sedangkan, orang lain mungkin tidak pernah mengembangkan gejala apa pun atau memiliki gejala yang begitu ringan hingga tidak merasakannya sama sekali, tapi tetap dapat menularkan virus. 

Kedua kelompok tersebut kemungkinan mempunyai peran kunci dalam penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: GeNose C19, Alat Deteksi Covid-19 Besutan UGM Bermula dari Alat Pelacak Narkoba

Pemeriksaan dan pelacakan 

Lebih lanjut, presentase orang tanpa gejala yang menyebarkan virus mengartikan, beberapa upaya yang dilakukan seperti pemeriksaan suhu atau program pengujian yang sebagian besar menargetkan individu yang sakit parah, kemungkinan besar akan melewatkan banyak pembawa virus secara diam-diam atau silent carrier. 

Baca Juga: Sudah punya antibodi, apakah pasien sembuh dari corona masih harus divaksin?

Para peneliti pada studi ini menyerukan pengujian strategis terhadap orang-orang yang tidak sakit. 
"Itu termasuk siapa saja yang terpapar orang yang dites positif Covid-19, serta pengujian luas untuk orang-orang yang berisiko lebih tinggi memaparkan (virus ke) orang lain," ujar penulis studi. 

Klein menegaskan, pelacakan kontak masih menjadi bagian penting, karena hal ini membuat sulit untuk benar-benar memahami penyebaran virus di antara orang-orang yang tidak memiliki gejala. 

"Sangat sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang terjadi tanpa pelacakan kontak yang benar-benar baik," tutur Klein. 

Protokol kesehatan dan jumlah kasus 

Hal yang perlu digarisbawahi, perlu untuk memperkuat tindakan pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan seperti cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial. 

Baca Juga: RS rujukan Covid-19 di Jakarta hampir penuh, ini imbauan untuk warga Ibu Kota

Dari update terakhir, kasus Covid-19 positif yang terkonfirmasi di Indonesia dilaporkan sebanyak 818.386 kasus.  Sementara korban meninggal karena Covid-19 tercatat 23.947 orang. 
Sebanyak 673.511 orang dinyatakan telah pulih dan masih ada 120.928 yang menjalani perawatan atau tercatat sebagai kasus aktif. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Covid-19 Ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala? Ini Risetnya..."
Penulis : Mela Arnani
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Selanjutnya: Virus corona di Depok: Pasien Covid-19 naik 279% dalam 2 bulan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×