Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, seorang profesor di Departemen Pengobatan Darurat Universitas Johns Hopkins Eili Klein mempermasalahkan terkait istilah yang tidak spesifik.
"Ada masalah definisi. Apa artinya tanpa gejala?," ujar Eili seperti dikutip dari Huffpost, 8 Januari 2021.
Misalnya, beberapa orang menunjukkan gejala sebelumnya, dan mungkin menyebarkan virus sebelum menyadari dirinya sakit. Sedangkan, orang lain mungkin tidak pernah mengembangkan gejala apa pun atau memiliki gejala yang begitu ringan hingga tidak merasakannya sama sekali, tapi tetap dapat menularkan virus.
Kedua kelompok tersebut kemungkinan mempunyai peran kunci dalam penyebaran Covid-19.
Baca Juga: GeNose C19, Alat Deteksi Covid-19 Besutan UGM Bermula dari Alat Pelacak Narkoba
Pemeriksaan dan pelacakan
Lebih lanjut, presentase orang tanpa gejala yang menyebarkan virus mengartikan, beberapa upaya yang dilakukan seperti pemeriksaan suhu atau program pengujian yang sebagian besar menargetkan individu yang sakit parah, kemungkinan besar akan melewatkan banyak pembawa virus secara diam-diam atau silent carrier.
Baca Juga: Sudah punya antibodi, apakah pasien sembuh dari corona masih harus divaksin?
Para peneliti pada studi ini menyerukan pengujian strategis terhadap orang-orang yang tidak sakit.
"Itu termasuk siapa saja yang terpapar orang yang dites positif Covid-19, serta pengujian luas untuk orang-orang yang berisiko lebih tinggi memaparkan (virus ke) orang lain," ujar penulis studi.