Penulis: Tiyas Septiana
Obat Antibiotik Amoxicillin - Obat antibiotik, salah satunya amoxicillin, sudah umum dikenal oleh masyarakat kita. Bahkan cukup banyak masyarakat yang beranggapan bahwa semua jenis penyakit bisa disembuhkan dengan antibiotik.
Mengutip dari situs Institut Ilmu Kesehatan Bhakti WIyata, amoxicillin adalah obat antibiotik golongan penisilin yang banyak digunakan di Indonesia.
Obat ini berfungsi untuk mengatasi penyakit akibat bakteri seperti infeksi telinga, kulit, hingga penyakit bronkitis dan pneumonia.
Meskipun banyak masyarakat yang sudah mengetahui obat ini, penggunaannya tetap harus sesuai dengan resep dokter.
Baca Juga: Penyakit Asam Urat: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Kegunaan amoxicillin
Amoxicillin akan bekerja menghambat pembentukan dinding dari sel-sel bakteri yang menyerang tubuh. Hal ini akan membuat bakteri tersebut mati.
Karena dibuat untuk mengatasi penyakit karena infeksi bakteri, amoxicillin tidak bisa menyembuhkan penyakit akibat virus.
Artinya penyakit yang disebabkan oleh virus seperti flu harus menggunakan obat antivirus bukan antibiotik seperti amoxicillin.
Mengutip dari situs MedlinePlus, penggunaan amoxicillin untuk mengobat penyakit akibat virus bisa menimbulkan komplikasi, terutama jika diminum sembarangan.
Selain itu menggunakan antibiotik tanpa resep atau melebihi batas bisa membuat bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.
Dosis amoxicillin
Obat antibiotik ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti kapsul, tablet, sirup suspensi, dan sirup drop untuk anak-anak.
Melansir dari situs Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, amoxicillin digunakan sebanyak 3x sehari atau setiap 8 jam, sebelum atau sesudah makan. Sebaiknya Anda menggunakan obat ini pada waktu yang sama agar tidak lupa.
Untuk obat dalam bentuk sirup dan drop, kocok terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Gunakan sendok takar atau pipet agar dosis yang Anda minum sesuai dosis yang dianjurkan. Sedangkan amoxicilin dalam bentuk tablet harus diminum secara utuh dengan air.
Dosis amoxicillin diberikan sesuai dengan usia pasien, berat badan (untuk pasien anak), dan keluhan penyakit yang diderita.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Cacar Air, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Penggunaannya wajib dengan resep dari dokter dan tidak boleh berhenti meminum amoxicillin tanpa berkonsultasi terlebih dahulu meskipun kondisi tubuh sudah membaik.
Menghentikan pengobatan bisa membuat bakteri tetap berkembangbiak bahkan membuatnya resisten (kebal) dikemudian hari.
Simpan obat amoxicillin pada suhu 20-25 derajat celcius dan jangan disimpan lebih dari 14 hari.
Anda bisa menyimpan obat antibiotik ini di suhu ruangan atau kulkas, namun jangan simpan di dalam freezer.
Efek samping amoxicillin
Pada beberapa orang, amoxicillin mungkin akan menimbulkan efek samping. Efek samping berat yang mungkin terjadi yakni nyeri lambing, muntah, hingga diare.
Amoxicillin juga bisa menimbulkan gejala serius meskipun sangat jarang terjadi, seperti:
- Ruam kulit yang berat
- Rasa gatal dengan bintik merah dan bengkak
- Kejang
- Kulit dan mata berwarna kuning
- Perdarahan pada gusi atau yang lainnya
- Kulit tampak pucat
- Rasa lelah yang berlebihan
Jika Anda mengalami gejala efek samping tersebut setelah mengonsumsi amoxicillin, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News