kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Mengenal pola tidur bayi dan penyebab bayi tidur terus-menerus


Kamis, 22 Oktober 2020 / 11:24 WIB
​Mengenal pola tidur bayi dan penyebab bayi tidur terus-menerus
ILUSTRASI. JAKARTA,17/04-PENUTUP MUKA UNTUK BAYI. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Durasi tidur bayi baru lahir memang lebih panjang dibandingkan dengan orang dewasa. 

Selain itu, bayi baru lahir juga sering terbangun di malam hari saat perut terasa lapar. 

Berdasarkan laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa hal yang menyebabkan pola tidur bayi 0-3 bulan berbeda dengan orang dewasa. 

Lantas, apa yang menyebabkan durasi tidur bayi baru lahir lebih panjang dibandingkan orang dewasa? 

Baca Juga: Ingin hamil anak kembar, perhatikan 7 faktor ini

Pola tidur bayi dan penyebab tidur terus-menerus

Durasi tidur bayi

Dikutip dari IDAI, saat baru lahir, irama tubuh yang terbentuk dari siklus waktu siang-malam belum terbentuk sempurna, sehingga bayi dapat dengan mudah tidur sepanjang siang dan malam hari. 

Pola tidur-bangun pun tidak teratur dan lebih dipengaruhi oleh waktu makan, sehingga ketika lapar bayi akan terbangun menangis, kemudian setelah kenyang tidur kembali. 

Lalu, pengaturan pola tidur mengalami berkembang selama tahun pertama kehidupan dan menjadi lebih teratur. Bayi mulai terjaga lebih lama di siang hari dan tidur lebih panjang di malam hari. 

Umumnya, tidur malam terdiri dari dua periode tidur panjang dan bayi terbangun satu kali karena lapar. Seiring dengan terkonsolidasinya tidur pada malam hari, tidur di siang hari terbentuk menjadi tidur siang (naps). 

Baca Juga: ​10 Manfaat buah pisang untuk tubuh, baik untuk diet dan ibu hamil

Durasi tidur bayi

Setelah berusia satu tahun, perubahan pola tidur pada anak melambat dibandingkan dengan pada masa bayi. 

Pada akhir tahun pertama, seorang anak tidur sekitar 14-15 jam per hari, dengan proporsi terbanyak pada malam hari dan sisanya berupa satu atau dua kali tidur siang.

Siklus tidur-bangun dan jumlah tidur yang diperlukan seorang anak juga ditentukan secara fisiologis oleh usia dan tingkat perkembangan serta dipengaruhi oleh jadwal sehari-hari dalam keluarga. 

Saat anak makin besar, kebutuhan tidur perlahan-lahan berkurang, sementara tidur siang masih umum terjadi. Total waktu tidur dalam sehari berkurang menjadi sekitar 13 jam per hari pada usia 2 tahun, 12 jam pada usia 3-4 tahun, dan 11 jam pada usia 5 tahun. 

Namun demikian terdapat variasi durasi jam tidur masing-masing individu. 

Selanjutnya: Catat, durasi tidur anak yang ideal, mulai bayi hingga usia 12 tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×