Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
Para peneliti meminta mereka untuk bergabung dengan rencana pelatihan pemula selama 17 minggu untuk menyiapkan diri menghadapi event lari maraton tersebut.
Tim mencatat, bahwa mereka mengizinkan para peserta untuk berlatih tanpa pengawasan dan melakukan lebih banyak pelatihan jika mereka mau.
Hasil menunjukkan, bahwa pria mengalami manfaat lebih besar dari berlari. Berlari secara signifikan mengurangi kekakuan aorta mereka dan membuat jantung mereka 1,4 tahun lebih muda daripada wanita.
Maraton juga menunda penuaan vaskular pada pelari marathon yang lebih tua, berusia 37 dan lebih tua. Perubahan terjadi bahkan pada orang yang tidak menjalankan rencana pelatihan yang sangat intens.
Baca Juga: Aspek entertainment dan sport jadi daya tarik Indonesia Night Run
"Dengan menyelesaikan pelatihan, dan mencapai garis finish, dimungkinkan untuk meremajakan sistem kardiovaskular pelari marathon pertama kali," kata penulis studi pertama Anish Bhuva pada pertemuan Masyarakat Kardiologi Eropa.
“Kamu tidak harus menjadi atlet elit untuk mendapatkan manfaat dari lari maraton. Bahkan manfaatnya tampak paling besar pada mereka yang lebih tua dan lebih lambat. ”
Namun, para peneliti mencatat mereka tidak menentukan tingkat yang tepat atau berapa banyak latihan yang diperlukan untuk melihat manfaat maraton.
Pejabat kesehatan federal merekomendasikan, agar setiap orang melakukan setidaknya 150 menit per minggu latihan fisik intensitas sedang untuk meningkatkan kesehatan.
Para ahli juga menyarankan hanya 10 menit berolahraga ringan setiap hari dapat meningkatkan kesehatan mental. (Bestari Kumala Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manfaat Lari Maraton, Cegah Penuaan Jantung hingga Bikin Panjang Umur",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News