kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Melihat Pola Gelombang Kasus Covid-19 Sejumlah Negara Dibandingkan Dengan Indonesia


Sabtu, 18 September 2021 / 10:00 WIB
Melihat Pola Gelombang Kasus Covid-19 Sejumlah Negara Dibandingkan Dengan Indonesia


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

Gelombang II di Indonesia tidak diikuti lonjakan kasus dunia. Jadi biarpun peningkatan kasus di Indonesia signifikan, jumlahnya tidak cukup signifikan untuk berkontribusi terhadap peningkatan kasus global. 

Pemerintah melihat penopang utama adalah kasus di Indonesia segera ditangani. Alhasil, kurva kasusnya menunjukkan kemiringan yang landai atau tidak seperti negara lain yang mengalami gelombang III. "Perkembangan yang sangat baik ini patut kita apresiasi karena menunjukkan ketangguhan bangsa kita dalam menghadapi pandemi Covid-19," tutur Wiku.

Namun begitu, Indonesia tak boleh puas begitu saja. Tetap ada dua tugas utama yang harus dilakukan bersama demi mempertahankan perkembangan baik saat ini.

Baca Juga: Vaksin, pola hidup sehat, dan prokes jadi senjata hadapi transisi pandemi ke endemik

Pertama, menjaga protokol kesehatan sejalan dengan dibukanya kembali kegiatan sosial kemasyarakatan. Sebab, varian mutan seperti Delta memang terbukti lebih cepat dalam penularan. 

Perlu dicatat bahwa meskipun Varian Delta ditemukan di India pada Oktober 2020, kasusnya baru melonjak pada April 2021. Indonesia pun begitu. Varian tersebut ditemukan pada Januari 2021 tetapi kasus baru melonjak pada Bulan Juli. 

Oleh karena itu, lonjakan kasus terjadi bukan semata-mata akibat Varian Delta. Melainkan, akibat aktivitas sosial masyarakat yang tidak sejalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jadi jika seluruh lapisan masyarakat mampu membatasi aktivitas sosial, dampak mutasi varian tidak akan menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan.

Kedua, menjadikan pola lonjakan di Indonesia selama tiga bulan terakhir dan lonjakan di dunia sebagai alarm kewaspadaan. "Kita bisa belajar dari India karena kasus-kasus di negara itu telah mendatar selama 2,5 bulan terakhir meskipun sebelumnya mengalami peningkatan yang signifikan," pungkas Wiku.

Baca Juga: Airlangga: Masyarakat harus disiplin prokes untuk cegah gelombang ketiga Covid-19

Menurut data Satgas Covid-19 per Jumat (17/9), terdapat tambahan 3.835 kasus baru infeksi Virus Corona di Indonesia. Total kasus positif menjadi 4.185.144.

Jumlah kesembukan bertambah 7.912 orang sehingga total menjadi 3.976.064 orang. Sementara jumlah kematian akibat Virus Corona bertambah 219 orang sehingga total menjadi 140.138 orang.

Semua lapisan masyarakat wajib selalu menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau yang diperluas menjadi 5M. Penting pula mengimplementasikan 3T yaitu testing, tracing dan treatment.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Tahap 63, Indonesia Datangkan 1,6 Juta Dosis Vaksin Pfizer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×