kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mau beri vitamin untuk anak? Perhatikan dulu 5 hal ini


Rabu, 13 Mei 2020 / 16:30 WIB
Mau beri vitamin untuk anak? Perhatikan dulu 5 hal ini
ILUSTRASI. Ilustrasi obat pil medicine


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh sehat. Alasan itu pula yang menjadi jawaban mengapa pasar vitamin dan suplemen kesehatan anak bisa tumbuh subur dan laris di tengah masyarakat.  

Apalagi, bila ada keyakinan orangtua bahwa anak mereka tidak selalu makan dengan baik. Nah, untuk itu tentu diperlukan pemahaman yang benar mengenai bagaimana cara memilih vitamin atau pun suplemen yang tepat untuk si buah hati. 

Baca Juga: Komunitas pasien cuci darah Indonesia keberatan atas kenaikan tarif BPJS Kesehatan

Pemahaman semacam ini, belum tentu dimiliki oleh setiap orangtua bukan?  

1. Perlu vitamin? 
Pertama-tama, kita perlu mendapatkan jawaban yang tepat soal apakah anak-anak memang membutuhkan vitamin dan suplemen? "Jika si kecil menjalani pola makan sehat dan seimbang, maka ia mungkin tidak membutuhkan suplemen," kata Lynette Goh, ahli diet senior di National Healthcare Group Polyclinics, Singapura. 

"Suplemen hanya dimaksudkan untuk 'mengisi kekosongan' jika dia tidak makan dengan baik," sambung Goh. 

Lalu, jika si anak memiliki kondisi medis yang mengharuskannya untuk mengonsumsi vitamin tertentu, maka pilihannya harus datang dari rekomendasi dokter anak. 

2. Pilih yang "general" 
Langkah selanjutnya, jika pun orangtua memutuskan untuk memberikan suplemen untuk anak, Goh memberikan pendapatnya. Dia menyarankan, untuk memberi anak multivitamin atau suplemen mineral umum, tetapi pastikan itu tidak melebihi 100 persen dari kebutuhan harian yang direkomendasikan. 

Nutrisi utama yang dibutuhkan anak untuk perkembangan yang sehat adalah vitamin A, B, C dan D, zat besi, kalsium, dan asam folat. 

Baca Juga: Ini buah-buahan yang bisa menurunkan kolesterol Anda

3. Jika anak dalam pengobatan 
Jika anak masih dalam masa pengobatan dengan meminum obat dari dokter, maka penambahan suplemen pun perlu dikonsultasikan.  Sebab, ada beberapa obat yang tidak bisa berinteraksi baik dengan vitamin dan mineral tertentu.

Sehingga, mungkin pada akhirnya penambahan suplemen tersebut bisa menyebabkan reaksi yang justru merugikan. "Jadi, jika anak kita sedang dalam pengobatan, tanyakan kepada dokter apakah boleh memberinya suplemen untuk anak-anak," cetus Goh. 

4. Jangan ikut tren, dan "lebih banyak" tidak lebih baik 
Hanya karena suplemen baru mengklaim dapat meningkatkan kesehatan atau kekebalan otak anak, itu tidak berarti kita harus langsung membelinya. Lalu Goh pun menekankan untuk melupakan mentalitas “lebih banyak lebih baik” - megavitamin, vitamin dosis besar, atau vitamin tambahan di atas multivitamin harian.  

Baca Juga: Studi terbaru, tingkat keparahan Covid-19 pada anak dan remaja lebih tinggi

Sebab, kata dia, dampaknya justru bisa-bisa meracuni si anak. Bahkan jika si kecil pun, kita tidak boleh memberinya dosis ekstra dengan harapan dia akan pulih lebih cepat. 

5. Hindari suplemen herbal 
Ginkgo, dan suplemen herbal lainnya tidak disarankan untuk anak-anak. "Tidak ada jaminan kekuatan, kemurnian, atau keamanan produk bagi anak," kata Goh. (Glori K. Wadrianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perhatikan, 5 Tips Aman Pilih Vitamin dan Suplemen untuk Anak"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×