Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hong Kong Hospital Authority melaporkan pada Maret lalu, dari 12 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, dua atau tiga orang mengalami pengurangan fungsi paru.
Dua atau tiga pasien tersebut sesak napas ketika berjalan kaki. Begitu dicek, hasil rontgen menunjukkan terdapat kerusakan pada paru-paru mereka.
Para ahli meyakini Covid-19 bisa menibulkan kerusakan pada paru jika pasien telah mengidap pneumonia sebelumnya. Jika pasien mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), kerusakan bisa terjadi pada lapisan luar paru.
Baca Juga: Inggris akan mengucurkan bantuan corona £ 200 juta ke WHO dan organisasi global
Xiao mengatakan bahwa beberapa pasien Covid-19 yang kondisinya parah, mungkin fungsi parunya tidak akan kembali seperti semula. Antibodi dan imunitas Pasien yang pernah terinfeksi virus corona akan memiliki antibodi yang menghalau virus itu untuk kembali dalam tubuh. Hal ini menyebabkan imunitas.
Namun, belum jelas berapa lama imunitas itu bertahan. Dr Anthony Fauci selaku direktur dari National Institute of Allergy and Infectious Disease, meyakini bahwa pasien yang telah sembuh akan memiliki imunitas total terhadap virus SARS-CoV-2.
Baca Juga: Semua wilayah Jabodetabek terapkan PSBB, warga wajib pakai masker, pilih yang tepat
“Jika kita terinfeksi pada Februari atau Maret dan sembuh, pada September, Oktober, orang yang terinfeksi akan terproteksi,” tuturnya.
Namun pada faktanya, pada beberapa kasus, orang yang telah terinfeksi Covid-19 bisa terinfeksi ulang. Di Korea misalnya, 51 orang yang terinfeksi virus corona kemudian sembuh dinyatakan terinfeksi kembali oleh virus yang sama. Kasus yang sama juga terjadi di China.
Namun, beberapa ahli yakin bahwa pasien tidak terinfeksi kembali. Melainkan, virus yang ada dalam tubuh mereka menjadi aktif kembali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih dari 400.000 Orang Sembuh, Ini Fakta tentang Penyembuhan Covid-19"
Penulis : Sri Anindiati Nursastri
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News