kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lebih dari 400.000 orang sembuh, ini fakta menarik tentang penyembuhan Covid-19


Senin, 13 April 2020 / 13:47 WIB
Lebih dari 400.000 orang sembuh, ini fakta menarik tentang penyembuhan Covid-19
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

“Mengetahui angka kesembuhan yang sebenarnya akan sangat penting untuk mendapatkan model dan perhitungan kapan pandemi akan memuncak dan mereda,” tutur Dr Bala Hota, Professor of Infectious Diseases sekaligus Associate Chief Medical Officer di Rush University Medical Centre, Chicago.

Seperti apa penyembuhan dari Covid-19?

Kepada CNN, Hota mengatakan banyak pasien yang sembuh masih merasakan batuk ringan dan merasa lelah. Rasa lelah ini bahkan dirasakan hingga pasien tersebut benar-benar dinyatakan sembuh. “Butuh waktu sekitar enam minggu untuk penyembuhan penyakit ini,” tutur Dr Mike Ryan, Executive Director Health Emergencies Program dari WHO.

Baca Juga: Hari ketiga PSBB, jumlah pasien positif virus corona DKI Jakarta mencapai 2082 orang

Namun, pasien yang mengalami kasus berat bisa membutuhkan waktu lebih lama yaitu dalam hitungan bulan. Namun, prosesnya lain lagi untuk pasien yang membutuhkan ventilator (alat bantu pernapasan).

“Ventilator biasanya digunakan oleh pasien selama beberapa minggu,” tutur Dr J Randall Curtis, profesor dari University of Washington Harborview Medical Centre, kepada US News & World Report.

Kemudian begitu lepas dari ventilator, pasien biasanya tinggal di ICU selama beberapa hari sebelum kembali ke kamar reguler di rumah sakit selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Baca Juga: Berikut 5 kelemahan virus corona yang bisa Anda manfaatkan untuk cegah penularan

Kerusakan pada organ Dr Shu-Yuan Xiao, profesor patologi dari University of Chicago School of Medicine, mengatakan kepada ABC News bahwa orang dengan gejala ringan Covid-19 tidak akan mengalami efek atau kerusakan pada organ. Namun, hal berbeda terjadi pada pasien Covid-19 yang kondisinya cukup parah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×