kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lebih dari 400.000 orang sembuh, ini fakta menarik tentang penyembuhan Covid-19


Senin, 13 April 2020 / 13:47 WIB
Lebih dari 400.000 orang sembuh, ini fakta menarik tentang penyembuhan Covid-19
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka kesembuhan dari virus corona secara global jauh lebih banyak dibanding angka kematian. Per 12 April 2020, secara global terdapat 1.786.769 orang terinfeksi virus corona. Sebanyak 109.275 orang meninggal dunia, dan 405.726 orang dinyatakan sembuh.

“Jika semuanya berjalan dengan baik, sistem imun Anda akan membunuh semua virus dalam tubuh,” tutur Tom Duszynski, Director of Epidemiology Education di Indiana University-Purdue University Indianapolis.

Namun, hingga saat ini masih belum jelas berapa total orang yang sembuh dari Covid-19 asimptomatik (tanpa gejala). Belum jelas juga seberapa cepat masa penyembuhannya, dan berapa lama pasien harus mengisolasi diri.

Baca Juga: Kisah haru ibu 71 tahun, pasien RS Siloam Bekasi yang sembuh dari corona (Covid-19)

Angka kesembuhan Meski sampai saat ini terdapat lebih dari 400.000 pasien yang dinyatakan sembuh, para peneliti di Johns Hopkins University yakin bahwa angka aslinya jauh lebih besar dibanding itu. Banyak wilayah dan negara yang tidak memiliki angka pasti terhadap kasus Covid-19, baik yang terinfeksi, sembuh, hingga asimptomatik.

“Angka kesembuhan di luar China misalnya, hanya berdasarkan media lokal dan secara substansial lebih rendah dibanding angka aslinya,” tutur juru bicara John Hopkins University, Douglas Donovan, kepada CNN.

Baca Juga: Jumlah pasien sembuh meningkat, Gugus Tugas semakin optimistis

Melansir Science Alert, Senin (13/4/2020), berkaitan dengan kesiapsiagaan tes massal, para peneliti meyakini bahwa orang yang memiliki gejala ringan atau asimptomatik tidak masuk dalam hitungan. Hal itu berarti orang yang asimptomatik tidak masuk dalam hitungan kasus sembuh.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×