Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Di tengah lonjakan kasus positif virus corona, masyarakat perlu mewaspadai terjadinya long covid. Apa itu long covid? Bagaimana ciri-ciri long covid? Bagaimana cara mengatasi long covid? Berapa lama long covid bisa terjadi?
Long covid adalah gejala Covid-19 yang berlangsung lebih dari empat minggu sejak gejala awal muncul. Long covid yang terjadi pada setiap orang bisa berbeda-beda.
Direktur medis pengendalian infeksi dari University of Wisconsin, Dr Nasia Safdar menjelaskan bahwa Covid-19 masih tergolong penyakit baru. Untuk itu, gejala berkepanjangannya masih terus diteliti.
Saat ini, lanjut dia, belum ada informasi yang cukup untuk mengatakan dengan pasti berapa lama long covid bertahan dan akan ada banyak "variasi" pada setiap periode pemulihan pasien Covid-19. "Sejauh yang kami tahu adalah selama enam bulan seseorang masih merasakan gejala. Jadi mungkin (bertahan) sekitar satu tahun, semoga tidak lebih lama dari itu," katanya, seperti dilansir CNET.
Sementara itu, menurut Medical News Today, sebuah studi yang dipubliksikan melalui jurnal PLOS One melaporkan bahwa seperempat partisipan studi memiliki gejala long Covid-19 antara enam hingga delapan bulan sejak infeksi awal. Beberapa partisipan mengalami gejala long covid seperti kesulitan bernapas dan kelelahan.
Hasil asesmen juga mengindikasikan sejumlah pasien long covid mengalami depresi. Memahami gejala jangka panjang long covid yang dialami akan membantu seseorang mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca juga: 8 Ciri-ciri dan gejala terinfeksi Covid-19, waspada!
Cara mencegah long covid
Menurut Safdar, mempraktikkan perilaku hidup sehat standar, seperti mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan menghindari perilaku seperti merokok, dapat mengurangi risiko keparahan Covid-19. Namun, mengenai upaya pemulihan long covid, saat ini sebetulnya belum ada jawaban yang pasti.
Salah satu cara yang dapat membantu mencegah kasus long covid adalah mendapatkan vaksin Covid-19. Menurutnya, sejumlah kasus yang tercatat menunjukkan gejala pasien membaik setelah divaksinasi.
Ini dapat mengindikasikan bahwa vaksin mungkin dapat mengubah respoons kekebalan tubuh seseorang dan membantu mengatasi gejala long covid. Meskipun, menurutnya mekanismenya masih tidak jelas.
Hal yang jelas adalah vaksin sangatlah penting. "Saya rasa itu menjadi pesan penting bahwa vaksinasi memiliki dua tujuan." "Satu, tentu kita ingin mendapatkannya sebelum terinfeksi Covid-19 sehingga kita terlindungi, tetapi bahkan pada orang yang telah terinfeksi, tampaknya vaksinasi membantu mengatasi gejala long covid," ujarnya.
Sementara itu, melansir Nature, seorang ahli imunobiologi dari Yale University, Akiko Iwasaki, merekrut orang-orang dengan long covid yang belum divaksin. Ia bersama rekan-rekannya mencoba mencari tahu bagaimana tubuh mereka bereaksi terhadap vaksin.
Akiko berhipotesis bahwa vaksin dapat memperbaiki gejala dengan menghilangkan virus atau sisa-sisa virus yang ada di tubuh, atau dengan menyeimbangkan kembali sistem kekebalan tubuh.