kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kehujanan membuat kita masuk angin, mitos atau fakta?


Rabu, 18 Desember 2019 / 14:55 WIB
Kehujanan membuat kita masuk angin, mitos atau fakta?
ILUSTRASI. Ilustrasi hujan


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Kehujanan atau berada di bawah guyuran air hujan kerap dianggap mengundang berbagai penyakit. Salah satu yang dipercaya banyak orang Indonesia adalah kehujanan bisa bikin masuk angin.

Padahal, tak selamanya air hujan bisa menyebabkan kita jatuh sakit. Para ahli percaya air hujan bukan penyebab kita jatuh sakit. Namun, cuaca dingin yang biasa terjadi saat musim hujanlah yang membuat kita mudah sakit.

Baca Juga: Musim hujan tiba, kenali gejala DBD pada anak

Mengutip Kompas.com, menurut Dr. William Schaffner pakar penyakit menular dari Vanderbilt University, Tennessee, suhu dingin membuat kita berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan. Saat cuaca dingin, kata Dr Schaffner, banyak orang lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan tertutup.

Hal ini membuat kita lebih banyak waktu untuk berdekatan atau melakukan kontak langsung dengan orang lain. "Infeksi saluran pernapasan bisa menular hanya dalam jarak satu meter," tambahnya.

Selain itu, suhu dingin membuat lingkungan lebih lembap yang memungkinkan virus lebih mudah berkembang dan menginfeksi manusia. Hal itulah yang membuat suhu dingin mengakibatkan banyak orang mudah jatuh sakit.

Baca Juga: Pemerintah baru manfaatkan 33 rekomendasi BPKN sejak tahun 2004

Mitos masuk angin

Di sisi lain, banyak orang percaya bahwa terjebak dalam hujan dan memakai pakaian basah dalam waktu lama bisa membuat kita masuk angin. Padahal, para ahli sepakat hal tersebut hanyalah mitos belaka.

"Itu hanya kepercayaan lama yang kerap dikatakan oleh para orangtua," ucap Stephen Morse, seorang profesor epidemiologi dan pakar penyakit menular dari Columbia University, New York.

Baca Juga: Dorong efisiensi, 15 pabrik Danone-Aqua borong penghargaan Industri Hijau 2019

Jaime Friedman, dokter anak di San Diego, mengatakan mitos yang mengatakan hujan menyebabkan pilek juga disebabkan karena pemahaman yang buruk tentang virus. Ia juga mengatakan, dingin dan menggigil yang terjadi saat hujan memang mirip dengan rasa dingin dan menggigil saat demam.

Oleh karena itu, banyak orang yang menghubungkan hujan dengan penyakit. Menurut Friedman, suhu dingin membuat virus atau bakteri berkembang pesat. " Virus atau bakteri berkembang pesat saat cuaca dingin. Jadi, hal yang masuk akal jika banyak orang mengira musim hujan bisa menyebabkan kita sakit," ucap dia.

Namun, Friedman mengatakan bahwa kita akan jatuh sakit jika kita terinfeksi virus atau bakteri tersebut, entah saat musim kemarau atau musim hujan. (Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Kehujanan Bikin Kita Masuk Angin?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×