kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Omicron Naik 725 Kasus, Berapa Lama Gejala Omicron Mendekam di Tubuh Manusia?


Selasa, 18 Januari 2022 / 09:07 WIB
Kasus Omicron Naik 725 Kasus, Berapa Lama Gejala Omicron Mendekam di Tubuh Manusia?
ILUSTRASI. Hingga Sabtu (15/1) pagi ada 725 kasus positif Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Ibu Kota. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, hingga Sabtu (15/1) pagi ada 725 kasus positif Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Ibu Kota.  Sebanyak 75% dari keseluruhan kasus tersebut terdeteksi dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).  

"Pagi ini sudah terlaporkan ada 725 kasus positif Omicron. Sebanyak 75 persennya adalah PPLN, yakni sebanyak 545 kasus," ujar Widyastuti dalam diskusi daring bertajuk "Bersiap Hadapi Gelombang Omicron" pada Sabtu. 

"Lalu sebanyak 180 (kasus) adalah karena transmisi lokal atau sebesar 24,8%," tuturnya.  

Menurut Widyastuti, hampir 95% dari seluruh kasus positif tersebut terpantau dalam kondisi tanpa gejala atau bergejala ringan.  

Dia menekankan tak ada pasien yang sampai mengalami gejala berat atau sampai meninggal dunia.  

Baca Juga: Gaikindo: Varian Omicron Belum Berdampak Bagi Industri Otomotif Tanah Air

"Belum ada yang seperti itu yang positif Omicron ini. Jadi seperti teori pada umum ya bahwa tingkat kesembuhannya tinggi, tanpa gejala atau gejalanya ringan," ungkap Widyastuti. 

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa selain penambahan kasus, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. 

Baca Juga: Tanpa Sinovac, Vaksin Booster Pakai Pfizer, Moderna & Astrazeneca, Ini Alasannya

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (14/1/2021), angka probable Omicron ini didapatkan dari S-Gene Target Failure atau SGTF, yaitu teknologi yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan probable pada Omicron.    

Karena memiliki kemampuan penyebaran lebih cepat, Nadia mengingatkan masyarakat untuk terus waspada dalam menghadapi Covid-19, khususnya varian baru Omicron. 

Lama gejala Omicron mendekam dalam tubuh 

Di Amerika Serikat, gelombang Omicron menyerang lebih cepat dibanding varian Covid-19 sebelumnya. 

Meski dari keseluruhan kasus, dinyatakan bahwa gejala yang ditemukan sangat ringan sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit, terutama bagi mereka yang sudah melakukan vaksin dosis lengkap plus booster. 

Mengenai berapa lama gejala Omicron akan mendekam di tubuh pasien, dr. Lisa Maragakis dari Johns Hopkins Medicine menyatakan bahwa lama waktu gejala sangat bervariasi, tergantung dari kondisi tubuh masing-masing pasien. 

Baca Juga: Daerah Bebas Covid-19 (9/1) Kian Banyak, Tapi Omicron & Infeksi Corona Kembali Naik

"Namun, rata-rata pasien yang mengalami gejala ringan akan sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu lamanya," ujar Maragakis, seperti dikutip News Nation. 

Gejala umum dari varian Omicron berupa hidung yang berair, pusing, fatigue atau kelelahan, bersin-bersin, dan tenggorokan sakit. 

Lanjut Maragakis, lamanya gejala akan menyerang tubuh tergantung dari banyak faktor, seperti faktor usia, status vaksinasi, kondisi tubuh, dan banyaknya waktu istirahat yang digunakan ketika tengah terkena Omicron. 

Omicron sendiri belum bisa disimpulkan bisa menimbulkan efek long covid atau tidak karena varian ini tergolong baru sehingga penelitian demi penelitian masih terus dilakukan. 

Baca Juga: Varian Omicron, Bom Waktu di Jakarta yang Bisa Meledak dan Berbahaya

Dilansir dari metro.co.uk, dr. Angelique Coetzee dari South African Medical Association menyatakan bahwa gejala Omicron akan lebih cepat pergi dibanding gejala dari varian Covid-19 lainnya. 

"Gejala dari Omicron jauh lebih ringan dibanding varian lain seperti Delta, setelah lima hari gejala ringan ini biasanya akan hilang dari tubuh," ujarnya. 

South African Medical Association sendiri adalah yang pertama mengidentifikasi varian Omicron ini. 

Lamanya isolasi yang harus dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan kriteria kapan pasien Covid-19 varian Omicron dinyatakan sembuh dan selesai isolasi. 

Pada kasus yang tidak bergejala, isolasi tetap harus dilakukan 10 hari sejak pengambilan spesimen.  

Pasien akan dinyatakan sembuh jika hasil pemeriksaan Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) negatif selama 2 (dua) kali berturut-turut dengan selang waktu lebih dari 24 jam. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Mulai Menanjak, Pengusaha Nasional Antisipasi Efek Wabah Omicron

Sedangkan pada kasus yang bergejala, isolasi dilakukan selama 10 hari sejak muncul gejala. Ditambah dengan sekurang-kurangnya 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan. 

Pasien juga akan dinyatakan sembuh ketika hasil pemeriksaan NAAT negatif selama 2 (dua) kali berturut-turut dengan selang waktu lebih dari 24 jam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Gejala Omicron Akan Mendekam di Dalam Tubuh?"
Penulis : Inten Esti Pratiwi
Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×