kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Kasus Covid-19 Kembali Mendaki, Kenali gejala Covid-19 Terbaru


Jumat, 18 November 2022 / 10:21 WIB
Kasus Covid-19 Kembali Mendaki, Kenali gejala Covid-19 Terbaru
ILUSTRASI. Gejala utama yang terkait dengan COVID-19 telah berubah dan dapat bervariasi berdasarkan status vaksinasi seseorang. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemunculan varian baru membuat kasus baru positif Covid-19 di Indonesia makin melonjak. 

Data yang dirilis Satgas Covid-19 menunjukkan, hingga Kamis (17/11), ada 7.822 kasus baru corona. Dengan demikian, total kasus menjadi 6.590.113 kasus positif corona.

Selain itu, jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 38 orang menjadi sebanyak 159.291 orang.

Terkait hal itu, Satgas Covid-19 mengimbau agar masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaannya dan memperketat protokol kesehatan. Ini juga termasuk mewaspadai gejala terbaru Covid-19. 

Gejala terbaru Covid-19

Melansir The Hill, studi kesehatan ZOE — upaya bersama oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Harvard T.H. Chan School of Public Health, King's College London, Stanford University School of Medicine, dan aplikasi kesehatan ZOE — membagikan daftar terbaru dari gejala COVID-19 teratas.

Para peneliti telah menemukan bahwa untuk peserta di ketiga kelompok - divaksinasi penuh, mereka yang menerima hanya satu dosis, dan tidak divaksinasi - empat dari lima gejala yang paling sering dilaporkan adalah sama: sakit tenggorokan, pilek, batuk terus-menerus, dan sakit kepala.

Prevalensi mereka di seluruh kelompok, bagaimanapun, bervariasi, seperti halnya gejala kelima.

Bagi mereka yang divaksinasi, hidung tersumbat adalah gejala ketiga yang paling sering dilaporkan. Di antara yang divaksinasi sebagian, bersin, dan yang tidak divaksinasi, demam.

Baca Juga: Kemenkes Minta Segera Suntik Booster, Subvarian Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia

Di bawah ini adalah gejala yang paling sering dilaporkan di antara ketiga kelompok, yang diurutkan berdasarkan seberapa sering mereka dilaporkan.

Gejala umum COVID-19 divaksinasi lengkap

  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Hidung mampet
  • Batuk terus menerus
  • Sakit kepala

Gejala Umum COVID-19 divaksinasi sebagian

  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin
  • Batuk terus menerus

Gejala Umum COVID-19 tidak divaksinasi

  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Demam
  • Batuk terus menerus

Baca Juga: Sudah Masuk Indonesia, Apakah Itu Varian Baru COVID-19 XXB?

Menilik gejala umum di atas, saat ini gejala khas Covid-19 seperti kehilangan penciuman atau anosmia, sesak napas, dan demam tak lagi berada di urutan teratas. 

Bahkan, menurut Co-founder Zoe Health Study, Prof Tim Spector, gejala Covid-19 terbaru lebih menyerupai penyakit flu biasa.

"Demam dan kehilangan penciuman benar-benar jarang sekarang. Begitu banyak orangtua mungkin tidak mengira mereka terkena Covid-19. Mereka akan mengatakan itu pilek dan tidak akan dites," ujar dia, dikutip dari laman IFL Science (3/10/2022).

Di antara peserta yang divaksinasi lengkap, gejala yang sering dilaporkan sebelumnya jarang dilaporkan. Misalnya saja kehilangan penciuman alias anosmia, demam, dan sesak napas. 

Kehilangan penciuman dan sesak napas juga lebih jarang dilaporkan oleh pasien yang tidak divaksinasi yang dites positif COVID-19.

Mereka yang telah divaksinasi juga melaporkan bersin lebih sering daripada mereka yang belum menerima dosis. Bersin dan pilek, menurut ZOE, sebelumnya tidak dianggap sebagai gejala infeksi COVID-19.

Gejala lain yang sering dilaporkan tampaknya juga menjadi kurang umum, seperti menggigil, tanda-tanda COVID-19 di kuku kaki atau jari tangan, dan sakit perut.

Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit masih mencantumkan gejala seperti kelelahan, nyeri otot atau tubuh, mual atau muntah, dan diare sebagai kemungkinan gejala COVID-19. Ini adalah gejala yang sama yang terdaftar pada tahun 2021 dan 2020.

Meskipun ZOE tidak memberikan perincian tentang seberapa parah gejala ini atau varian COVID mana yang terkait, para peneliti menemukan gejala omicron, yang saat ini merupakan varian dominan di dunia, tampaknya lebih ringan daripada varian delta yang dulu dominan.

Gejala varian baru

Saat ini, ditemukan subvarian baru COVID-19, yakni Omicron XXB. Bahkan subvarian ini sudah terdeteksi di Indonesia. 

Subvarian omicron baru dilaporkan sudah terdeteksi di 24 negara. Omicron XBB juga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Singapura beberapa waktu terakhir. 

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali beberapa ciri-ciri Omicron XBB yang trennya tengah menanjak di banyak negara. 

Baca Juga: Covid-19 Varian XBB Sudah Masuk Indonesia, Ini Pesan Kemenkes

Gejala Omicron XBB

Dilansir dari Kompas.com yang mengutip Prevention, tanda Omicron XBB kurang lebih sama dengan subvarian Omicron sebelumnya, antara lain: 

  • Demam atau menggigil kedinginan
  • Batuk
  • Sesak napas atau napas rasanya tidak lega
  • Badan mudah lelah dan lemas
  • Nyeri otot atau sekujur tubuh rasanya sakit
  • Sakit kepala
  • Lidah tidak ada rasa atau hidung tidak bisa mencium bau
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut atau diare

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×