kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kasus Covid-19 Kembali Mendaki, Kenali gejala Covid-19 Terbaru


Jumat, 18 November 2022 / 10:21 WIB
Kasus Covid-19 Kembali Mendaki, Kenali gejala Covid-19 Terbaru
ILUSTRASI. Gejala utama yang terkait dengan COVID-19 telah berubah dan dapat bervariasi berdasarkan status vaksinasi seseorang. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Menilik gejala umum di atas, saat ini gejala khas Covid-19 seperti kehilangan penciuman atau anosmia, sesak napas, dan demam tak lagi berada di urutan teratas. 

Bahkan, menurut Co-founder Zoe Health Study, Prof Tim Spector, gejala Covid-19 terbaru lebih menyerupai penyakit flu biasa.

"Demam dan kehilangan penciuman benar-benar jarang sekarang. Begitu banyak orangtua mungkin tidak mengira mereka terkena Covid-19. Mereka akan mengatakan itu pilek dan tidak akan dites," ujar dia, dikutip dari laman IFL Science (3/10/2022).

Di antara peserta yang divaksinasi lengkap, gejala yang sering dilaporkan sebelumnya jarang dilaporkan. Misalnya saja kehilangan penciuman alias anosmia, demam, dan sesak napas. 

Kehilangan penciuman dan sesak napas juga lebih jarang dilaporkan oleh pasien yang tidak divaksinasi yang dites positif COVID-19.

Mereka yang telah divaksinasi juga melaporkan bersin lebih sering daripada mereka yang belum menerima dosis. Bersin dan pilek, menurut ZOE, sebelumnya tidak dianggap sebagai gejala infeksi COVID-19.

Gejala lain yang sering dilaporkan tampaknya juga menjadi kurang umum, seperti menggigil, tanda-tanda COVID-19 di kuku kaki atau jari tangan, dan sakit perut.

Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit masih mencantumkan gejala seperti kelelahan, nyeri otot atau tubuh, mual atau muntah, dan diare sebagai kemungkinan gejala COVID-19. Ini adalah gejala yang sama yang terdaftar pada tahun 2021 dan 2020.

Meskipun ZOE tidak memberikan perincian tentang seberapa parah gejala ini atau varian COVID mana yang terkait, para peneliti menemukan gejala omicron, yang saat ini merupakan varian dominan di dunia, tampaknya lebih ringan daripada varian delta yang dulu dominan.

Gejala varian baru

Saat ini, ditemukan subvarian baru COVID-19, yakni Omicron XXB. Bahkan subvarian ini sudah terdeteksi di Indonesia. 

Subvarian omicron baru dilaporkan sudah terdeteksi di 24 negara. Omicron XBB juga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Singapura beberapa waktu terakhir. 

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali beberapa ciri-ciri Omicron XBB yang trennya tengah menanjak di banyak negara. 

Baca Juga: Covid-19 Varian XBB Sudah Masuk Indonesia, Ini Pesan Kemenkes

Gejala Omicron XBB

Dilansir dari Kompas.com yang mengutip Prevention, tanda Omicron XBB kurang lebih sama dengan subvarian Omicron sebelumnya, antara lain: 

  • Demam atau menggigil kedinginan
  • Batuk
  • Sesak napas atau napas rasanya tidak lega
  • Badan mudah lelah dan lemas
  • Nyeri otot atau sekujur tubuh rasanya sakit
  • Sakit kepala
  • Lidah tidak ada rasa atau hidung tidak bisa mencium bau
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut atau diare

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×