Reporter: Abdul Basith Bardan, Ratih Waseso | Editor: Syamsul Azhar
Nadia menjelaskan, kondisi endemi pada Covid-19 dapat disamakan seperti situasi wabah penyakit demam berdarah. Yakni masih perlu ada pengawasan terus menerus dari pemerintah.
Apalagi, kecenderungan saat ini 60%-80% penderita Covid-19 tidak bergejala. Oleh karena itu, skema prokes pada enam sektor yang saat ini sedang diujicoba akan menjadi langkah penting untuk mengarah ke situasi endemi tersebut nantinya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, situasi endemi bisa terjadi bila kekebalan kelompok sudah terjadi seiring percepatan vaksinasi.
Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta Senin (23/8) positif 485, sembuh 641, meninggal 20
"Kondisi endemi ini bisa tercapai bila semua upaya pengendalian, seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan vaksinasi berjalan efektif," ujar dia, akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah perlu menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk hidup normal berdampingan dengan Covid-19 sebagai antisipasi virus ini akan bertahan lama dalam hitungan tahun.
Peta jalan pun sudah disusun untuk enam sektor utama kegiatan masyarakat, seperti perdagangan, perkantoran/industri, transportasi, pariwisata, keagamaan, dan pendidikan.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, per 23 Agustus: Tambah 9.604 kasus baru, tetap pakai masker
Epidemiolog dari Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengingatkan, meski nantinya pandemi berubah menjadi endemi bukan berarti sepenuhnya aman.
Dia menyatakan, kondisi endemi masih ada potensi ledakan kasus sewaktu-waktu. Namun bisa dilakukan upaya antisipasi jika sistem pengawasan kesehatan berjalan dengan baik. "Jangan lengah, harus tetap waspada sehingga tidak terjadi lonjakan kasus, seperti demam berdarah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News