Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Merangkum dari Healthline, donor plasma konvalesen sebaiknya dilakukan dalam interval 28 hari sekali. Sebab, apabila terlalu sering melakukannya, kualitas plasma pun akan menurun. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan tubuh untuk dengan cepat meregenerasi komponen penting plasma.
Sebuah penelitian berjudul “Specific protein content of pools of plasma for fractionation from different sources: impact of frequency of donations” menyelidiki dan membandingkan kualitas plasma dari donasi dari berbagai negara. Mereka menemukan bahwa di Amerika Serikat, plasma dari orang yang lebih sering mendonasikan dan dalam volume yang lebih tinggi secara signifikan lebih rendah dalam protein total, albumin, dan penanda darah lainnya.
Baik itu untuk membantu memerangi Covid-19 maupun untuk tujuan lain, donasi plasma, terutama donasi yang sering, harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter. Data dari beberapa uji klinis, penelitian, dan program akses nasional menunjukkan bahwa plasma konvalesen dengan tingkat antibodi tinggi dapat mengurangi keparahan.
Selain itu, memperlihatkan bahwa plasma konvalesen dapat mempersingkat durasi Covid-19 pada beberapa orang ketika diberikan pada awal penyakit atau pada mereka dengan sistem kekebalan yang lemah. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah terapi dari donor plasma konvalesen akan menjadi pengobatan yang efektif untuk Covid-19.
Itulah batasan-batasan yang harus dikenali sebelum melakukan donor plasma konvalesen. Patuhi ketentuan di atas agar donor plasma konvalesen efektif membantu penyembuhan pasien Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Kali Seseorang Boleh Donasi Plasma Konvalesen?",
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Penulis : Galih Pangestu Jati
Editor : Galih Pangestu Jati
Selanjutnya: Terapi plasma konvalesen mampu atasi Pandemi Covid-19?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News