Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sebagai negara megabioversitas memiliki berbagai tanaman herbal lokal yang berkhasiat, termasuk sebagai obat asam urat yang mudah masyarakat tanam di pekarangan rumah.
Prof Dyah Iswantini, Guru Besar IPB University dari Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), mengatakan, terdapat beberapa tanaman herbal yang bisa berkhasiat sebagai obat penyembuh asam urat.
Seiring usia yang bertambah, menurut dia, kemunculan keluhan penyakit seperti asam urat semakin terasa. Dampak ke seluruh tubuh pun tentunya tidak menyenangkan, bahkan bisa berakibat fatal.
Asam urat yang secara ilmiah dinamakan goat muncul akibat kandungan kadar asam urat dalam darah yang melampaui batas normal.
Baca Juga: 5 Gaya hidup sehat untuk mencegah serangan asam urat
“Peningkatan penyakit goat sering bersamaan juga dengan obesitas dan penuaan, sehingga perlu ditekankan pengembangan strategi pencegahan dan penanganan goat tersebut,” kata Prof Dyah, seperti dikutip dari laman IPB University.
Nah, ia menyebutkan, tanaman herbal lokal seperti sidaguri yang kaya akan kandungan alkaloid dan tanin berkhasiat sebagai obat diuretik dan analgesik.
Dengan tambahan seledri dan tempuyung, menurut Prof Dyah, obat asam urat herbal tersebut bahkan bisa bersifat sama seperti allopurinol yang bisa menghambat pembentukan asam urat.
Karena itu, budidaya sidaguri perlu ditingkatkan sebagai obat herbal asam urat. Hal yang paling penting, ia mengungkapkan, produk tersebut telah memenuhi aspek jamu yang baik dan terbuat dari bahan baku terstandarisasi.
Baca Juga: Air rebusan suruhan campur ciplukan efektif mengobati asam urat
Terlebih lagi, pemerintah telah mencanangkan saintifikasi jamu yang hanya difokuskan pada empat penyakit, salah satunya asam urat.
Penelitian obat anti-goat itu sudah melalui proses yang panjang, mulai 2003 lalu. Hasil uji in vitro dan in vivo formulasi obat anti-goat tersebut dibandingkan dengan allopurinol tergolong mengesankan.
Uji toksisitas akut pun menunjukkan formula yang diuji hampir tidak ada toksik sehingga aman dikonsumsi.
“Penurunan kadar asam urat dengan formulasi jamu anti-goat dinilai setara bahkan melebihi allopurinol,” sebut Prof Dyah.
Produk komersial anti-goat tersebut telah mendapatkan dua hak paten dan beberapa penghargaan, seperti Widyasilpawijana Duta IPTEK dan Best Research dari Ristek Kalbe Science Awards.
Obat herbal anti-goat dengan mekanisme inhibisi kompetitif tersebut masih pada tahap hilirisasi dan perlu penelitian lanjutan dalam waktu dekat. Dalam waktu kurang lebih dua tahun, Prof Dyah berharap, dapat dikomersialkan.
Selanjutnya: Suruhan efektif meredakan asam urat tinggi, begini cara konsumsinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News