Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, yang meliputi sangat bahagia (mania atau hipomania) menjadi sangat sedih (depresi).
Dirangkum dari Mayo Clinic, ketika penderita gangguan bipolar merasa sedih (depresi), ia mungkin merasa putus asa dan kehilangan minat dalam sebagian besar aktivitas.
Sementara ketika suasana hati berubah menjadi sangat bahagia (mania atau hipomania), ia mungkin merasakan euforia, energi berlebih, sangat mudah tersinggung, merasa tidak perlu tidur, serta pikiran terus berpacu.
Mania dan hipomania adalah dua jenis episode yang berbeda, tetapi memiliki gejala yang sama. Mania lebih parah daripada hipomania dan menyebabkan masalah yang lebih nyata di kehidupan sehari-hari dan menjalin hubungan.
Baca Juga: Apa itu bipolar dan ciri-cirinya? Simak penjelasannya di sini
Mania juga dapat memicu psikosis atau gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan. Kondisi ini memerlukan rawat inap.
Sedangkan episode depresi adalah ciri-ciri gangguan bipolar yang cukup parah yakni suasana hati yang tertekan, perasaan sedih, hampa, putus asa, menangis, kehilangan minat pada hampir semua aktivitas, kelelahan, bahkan ingin bunuh diri.
Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, aktivitas, perilaku, dan kemampuan untuk dapat berpikir jernih. Perubahan suasana hati dapat terjadi jarang atau beberapa kali dalam setahun.
Seringkali di antara perubahan keduanya, penderita bipolar tetap mengalami kondisi suasana hati yang normal. Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi).
Baca Juga: Inilah 10 penyebab asam lambung naik yang umum terjadi
Tipe atau jenis gangguan bipolar
Berdasarkan gejala yang muncul, ada beberapa tipe atau jenis gangguan bipolar (bipolar disorder) yang mungkin terjadi.
Gejala gangguan bipolar dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak terduga, yang mengakibatkan penderitaan dan kesulitan yang signifikan dalam hidup penderitanya.
Berikut tipe atau jenis gangguan bipolar:
1. Gangguan bipolar tipe 1
Pada bipolar disorder tipe 1, penderita setidaknya mengalami satu episode mania yang mungkin didahului atau diikuti oleh episode hipomania atau depresi mayor. Dalam beberapa kasus, mania dapat memicu psikosis yakni gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan.
2. Gangguan bipolar tipe II
Penderita gangguan bipolar tipe 2 adalah ia setidaknya mengalami satu episode depresi berat dan setidaknya satu episode hipomania. Namun, penderita tidak pernah mengalami episode mania.
Gangguan bipolar tipe II bukanlah bentuk yang lebih ringan dari gangguan bipolar I, tetapi merupakan diagnosis yang terpisah.
Sementara episode mania dari gangguan bipolar I dapat menjadi parah dan berbahaya, individu dengan gangguan bipolar II dapat mengalami depresi untuk waktu yang lebih lama, yang dapat menyebabkan gangguan yang signifikan.
Baca Juga: Hati-hati, 4 efek samping saffron ini bisa Anda alami
3. Gangguan siklotimik
Penderita setidaknya memiliki periode hipomania dan depresi selama dua tahun dan satu tahun pada anak-anak serta remaja.
4. Tipe yang lain
Tipe gangguan bipolar ini disebabkan oleh obat-obatan, alkohol tertentu atau karena kondisi medis, seperti penyakit cushing (kondisi akibat paparan kortisol yang tinggi dalam waktu lama), multiple sclerosis (gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang), atau stroke.
Meskipun gangguan bipolar dapat terjadi pada usia berapa pun, biasanya didiagnosis pada usia remaja atau awal 20-an. Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, dan gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
Nah, itulah penjelasan dan tipe-tipe gangguan bipolar.
Selanjutnya: Apa ciri gumoh bayi yang berbahaya? Ini penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News