kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah penyebab saturasi oksigen turun saat melakukan isolasi mandiri


Jumat, 09 Juli 2021 / 06:21 WIB
Inilah penyebab saturasi oksigen turun saat melakukan isolasi mandiri


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri wajib mewaspadai faktor-faktor penyebab saturasi atau kadar oksigen dalam darah turun di bawah normal. Pasalnya, jika saturasi atau kadar oksigen dalam darah turun jauh dari batasan normal  bisa menyebabkan kematian.

Pasien yang meninggal dunia di rumah saat menjalani isolasi mandiri (isoman) terus bertambah. Diberitakan Kompas.id, 5 Juli 2021, menurut data LaporCovid-19, sejak Juni terdapat 311 pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

”Secara total sejak Juni, menurut catatan kami, sudah ada 311 pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri, tetapi trennya tiap hari meningkat,” kata Ketua Tim Data LaporCovid-19 Said Fariz Hibban.

Ada yang melaporkan pasien Covid-19 yang meningal tersebut mengalami sesak dan gagal napas, diduga karena saturasi atau kadar oksigen yang tiba-tiba turun atau drop.

Penyebab saturasi / kadar oksigen dalam darah turun

Dokter spesialis paru Konsultan Onkologi di RSUD dr. Pirngadi Medan Dr. Moh Ramadhani Soeroso, M.Ked(Paru), Sp.P-K.Onk, mengungkapkan, kondisi pasien yang memburuk secara tiba-tiba bisa karena mengalami happy hipoxia. Happy hipoxia bisa menjadi salah satu penyebab saturasi / kadar oksigen dalam darah turun.

Baca juga: Inilah cara melakukan proning untuk meningkatkan saturasi oksigen pasien Covid-19

"Kalau pasien drop, tiba-tiba sesak napas saat isoman dan meninggal, karena pasien alami hipoksia atau gagal napas akibat parunya terinfeksi luas, yaitu bronkopneumonia bilateral atau GGO (ground glass opacity) mengenai kedua paru," kata Ramadhani kepada Kompas.com, Kamis (8/7/2021). Hal itu bisa dideteksi ketika CT scan toraks.

Penyebab lain saturasi / kadar oksigen dalam darah turun adalah saluran napas kecil atau alveoli mengalami kolaps akibat penumpukan dahak yang berlebihan. Peristiwa saturasi atau kadar oksigen turun ini tidak hanya terjadi pada orang dengan komorbid atau penyakit bawaan.

Ramadhani mengungkapkan, hal itu bisa terjadi pada siapa saja. "Siapa pun bisa kena bukan harus ada yang punya komorbid," ujar dia.

Sementara itu, dokter spesialis paru di RS Harapan Bunda dr. Eva Sri Diana, SpP. mengatakan semua juga bisa mengalami perburukan. "Semua bisa, terutama yang punya komorbid atau obesitas," kata Eva kepada Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Dia menjelaskan, sebenarnya saturasi / kadar oksigen dalam darah itu turun secara perlahan-lahan. Akan tetapi, pasien biasanya tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, dia menyarankan pasien isoman untuk memiliki oximeter di rumah.

Sebelumnya, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI Purn dr Alexander K Ginting Sp.P(K), FCCP mengungkapkan, ada beberapa penyebab banyaknya pasien isoman yang meninggal dunia. "Intinya mereka isoman yang awalnya ringan tapi tidak ada pendampingan, akhirnya perburukan, terus sepsis atau gagal napas, dan meninggal dunia," kata Alex kepada Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Dia menekankan perlunya pendampingan, baik pendampingan langsung maupun telemedicine. Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Hery Trianto, memberikan panduan bagi pasien isoman untuk meminimalkan risiko kematian.

Berikut cara melakukan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19:

  • Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.
  • Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah.
  • Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat.
  • Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik.
  • Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan atau gejala.
  • Selain itu beritahu juga riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19.
  • Selama di rumah, bisa bekerja di rumah.
  • Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.
  • Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas.
  • Hindari pemakaian bersama peralatan makan, peralatan mandi, dan tempat tidur.
  • Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih.
  • Konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta lakukan etika batuk-bersin.
  • Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan disinfektan.
  • Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (kurang lebih 15-30 menit).
  • Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Itulah penyebab saturasi / kadar oksigen dalam darah turun. Lakukan proning jika saturasi atau kadar oksigen dalam darah turuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Penyebab Saturasi Tiba-tiba "Drop" pada Pasien Covid-19?",

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Selanjutnya: Cara meningkatkan oksigen dalam darah dengan teknik proning bagi pasien Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×