kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah cara melakukan proning untuk meningkatkan saturasi oksigen pasien Covid-19


Rabu, 07 Juli 2021 / 05:50 WIB
Inilah cara melakukan proning untuk meningkatkan saturasi oksigen pasien Covid-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penurunan saturasi atau kadar oksigen dalam darah banyak terjadi pada pasien positif Covid-19. Untuk meningkatkan saturasi oksigen, pasien Covid-19 bisa menggunakan bantuan tabung oksigen. Namun, bagaimana cara meningkatkan saturasi jika tidak ada tabung oksigen ketika isolasi mandiri?

Di tengah merebaknya kasus saturasi oksigen menurun saat menjalani isolasi mandiri, belakangan jamak beredar saran agar pasien Covid-19 diberi bantuan teknik proning atau proning position untuk meningkatkan saturasi okisgen.

Kadar saturasi oksigen normal berkisar antara 95 persen sampai 100 persen. Saturasi oksigen mulai menurun ketika kadarnya di bawah 94 persen. Proning disebut potensial untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen bagi pasien yang menderita gangguan pernapasan.

Jauh sebelum pandemi corona SARS CoV-2, metode proning untuk meningkatkan saturasi oksigen ini sebenarnya sudah dipraktikkan di AS sejak beberapa dekade lalu. Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu proning, manfaatnya untuk pasien Covid-19 dalam meningkatkan saturasi oksigen, sampai tekniknya.

Baca juga: Covid-19 melonjak, ini cara meningkatkan saturasi oksigen saat isolasi mandiri

Apa itu proning untuk meningkatkan saturasi oksigen?

Proning position atau dikenal dengan proning adalah teknik meningkatkan kadar oksigen / saturasi dengan cara mengatur posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Melansir Penn Medicine, pada 1970 silam, sejumlah dokter di AS mulai memanfaatkan proning untuk membantu mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) untuk meningkatkan saturasi oksigen.

ARDS adalah gangguan pernapasan berat karena penumpukan cairan di alveoli atau kantong udara kecil di paru-paru. Masalah kesehatan ini ditandai dengan gejala sesak napas berat.

Penyebab ARDS dapat berasal dari sepsis, pneumonia berat, dan infeksi virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19). Dalam kasus Covid-19, ARDS merupakan penyebab kematian pada pasien Covid-19.

Apa manfaat proning untuk penderita Covid-19?

Oleh tenaga medis, teknik proning jamak diberikan kepada pasien gangguan pernapasan berat yang menggunakan ventilator. Teknik proning dapat membantu melawan tekanan gravitasi ketika paru-paru sedang minim pasokan oksigen.

Selain itu, teknik proning ini juga membantu distribusi volume dan tekanan ventilator, sehingga kerusakan paru-paru bisa dicegah. Belakangan, sejumlah penelitian menyebut manfaat proning dapat diterapkan untuk penderita gangguan pernapasan yang tidak menggunakan ventilator, termasuk pasien Covid-19.

Teknik proning untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen telah diujicobakan di AS, China, Prancis, Italia, dan India. Selain untuk membantu mengatasi gangguan pernapasan akut terkait Covid-19, manfaat proning juga potensial digunakan untuk mencegah intubasi atau penggunaan alat bantu pernapasan seperti ventilator.




TERBARU

[X]
×