Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Caesar menekankan, perlu bagi masyarakat untuk memilih tisu basah yang baik. Tisu basah yang baik ialah yang mengandung alkohol. Selain itu, Caesar menekankan bahwa tisu basah yang sudah kering tidak boleh digunakan lagi, lantaran efek antiseptiknya sudah hilang.
"Minimal 40% untuk antiseptic wipes. Kalau hand sanitizer minimal 60% [kandungan alkohol]," imbuhnya.
Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengatakan bahwa, dirinya juga kerap menggunakan tisu basah dan hand sanitizer selain mencuci tangan dengan air dan sabun.
Baca Juga: Dorong karyawan mematuhi protokol, dua perusahaan ini tambahkan fasilitas cuci tangan
Namun Zudan menyebut, penggunaan tisu basah biasanya dilakukan saat berada di dalam mobil. "Kalau di mobil saya pakai hand sanitizer atau tisu basah. Bila dirumah dengan menggunakan air dan sabun," kata Zudan.
Meski demikian, Zudan mengatakan bahwa Ia lebih memilih membersihkan tangan dengan air mengalir dan sabun jika di tempat tersebut tersedia, dibandingkan menggunakan tisu basah.
"[Nyetok tisu basah banyak] tidak banyak, secukupnya saja. Bila habis beli lagi. Kalau ada air saya pilih air dengan sabun. Bila di mobil atau di tempat-tempat yang tidak ada air ya pakai tisu basah atau hand sanitizer," ungkapnya.
Selanjutnya: Indonesia catat kasus harian corona terendah 2 bulan terakhir, tetap disiplin 3M
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News