Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Konsumsi makanan olahan berlebihan
Rifkin menjelaskan, banyak makanan kemasan dan makanan olahan mengandung tambahan gula, garam, dan lemak trans. Seluruh kandungan itu berkontribusi pada perkembangan beberapa penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
"Tidak semua makanan ringan itu buruk, tetapi luangkan lebih banyak waktu memilah daftar kandungan pada makanan dan hindari makanan yang mengandung garam, gula, dan lemak trans," ucap dia.
Memang, mengonsumsi makanan ringan dan makanan olahan sesekali tidak berdampak banyak pada kesehatan kita. "Tapi, penting untuk menyeimbangkan makanan ini dengan makanan lebih sehat yang cenderung padat nutrisi," katanya.
Baca Juga: Catat! Gejala stroke ringan yang tak boleh diremehkan
4. Tidak mengonsumsi serat
Mohr menganjurkan setiap orang melengkapi diet dengan memakan makanan yang kaya akan serat. "Pertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak buah dan sayuran, daripada makanan olahan," sebut dia.
Selain mempertahankan rasa kenyang lebih lama, makanan berserat juga bisa membantu menjaga atau bahkan menurunkan berat badan.
"Salah satu cara favorit saya mendapatkan serat adalah menambahkan buah ara California, sumber serat makanan yang baik, enak, dan sarat nutrisi," tambah dia.
Menurut Rifkin, peningkatan asupan serat akan membantu peningkatan kondisi kesehatan kita secara menyeluruh. "Rendahnya asupan serat dapat memengaruhi pencernaan, berat badan, gula darah, dan kolesterol, jadi kita perlu memerhatikan asupan serat," katanya.
Buah-buahan, sayuran, beras merah, gandum, roti gandum, dan kacang-kacangan adalah segelintir makanan berserat yang bisa Anda pertimbangkan sebagai menu makanan harian kita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Pola Makan "Terlarang" bagi Usia di Atas 50 Tahun"
Penulis: Gading Perkasa
Editor: Glori K. Wadrianto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News