kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini panduan Satgas agar keluarga tangguh atasi risiko kesehatan mental saat pandemi


Minggu, 28 Februari 2021 / 06:00 WIB
Ini panduan Satgas agar keluarga tangguh atasi risiko kesehatan mental saat pandemi


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona tidak hanya mengancam kesehatan fisik umat manusia. Pandemi Covid-19 juga bisa menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan mental seseorang manusia.

Dampak negatif terhadap kesehatan psikis itu bisa dialami oleh seseorang penyintas Covid-19.  Hasil penelitian Oxford University, yang dikutip Reuters akhir pekan ini, menyatakan, sebanyak 20% dari orang-orang yang terinfeksi virus corona mengalami gangguan kejiwaan.  

Gangguan yang berbentuk kecemasan, depresi dan sulit tidur itu muncul dalam periode 90 hari sejak seseorang diketahui terinfeksi. “Banyak yang mencemaskan penyintas Covid-19 akan mengalami gangguan kejiwaan. Dan, hasil penelitian kami menunjukkan kekhawatiran itu mungkin benar,” ujar Paul Harrison, psikiater dari Oxford.

Baca Juga: Kota-kota longgarkan pembatasan, kasus virus corona di AS meningkat lagi

Dalam penelitiannya, tim Oxford menggunakan data kesehatan elektronik dari 62 juta orang di Amerika Serikat (AS). Termasuk dalam kelompok data itu adalah 62.000 kasus infeksi virus corona. Tim peneliti Oxford menyimpulkan, kecenderungan yang serupa kemungkinan menimpa penyintas Covid-19 di seluruh dunia.

Tidak cuma para penyintas Covid-19, mereka yang tak terinfeksi virus corona juga sangat mungkin mengalami gangguan psikis akibat pandemi. Penyebabnya adalah perubahan tatanan kehidupan yang terjadi sejalan dengan pemberlakuan berbagai bentuk aturan pembatasan kegiatan.

Menanggapi ancaman gangguan kesehatan jiwa di masa pandemi , Satuan Tugas Penanganan Covid-19, awal pekan ini, menerbitkan panduan yang bisa diunduh di laman website-nya. Dalam panduan tersebut, Satgas mengingatkan pentingnya peran keluarga untuk mengatasi ancaman gangguan kesehatan jiwa selama masa darurat kesehatan.

Baca Juga: Epidemiolog khawatir narasi vaksinasi gotong royong membuat pemerintah abaikan 3T

Panduan itu memuat berbagai langkah pencegahan, penanganan dan pemulihan yang bisa dilakukan tiap keluarga untuk mengatasi risiko gangguan kesehatan mental selama pandemi. Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan keluarga, menurut panduan itu, seperti mengenal kerentanan dalam keluarga dan memperkuat ketangguhan dalam keluarga.

Untuk bisa melakukan pencegahan, tentu kita juga perlu mengenali situasi selama masa pandemi dan reaksi yang mungkin muncul. Contoh yang dimuat dalam panduan itu seperti situasi penutupan sekolah dan peniadaan berbagai aktivitas yang dihadapi anak-anak. Situasi semacam itu bisa menyebabkan sang anak memberi reaksi berupa susah tidur, cemas, tidak mau lepas dari orangtua dan mudah menangis.

Panduan itu juga memuat apa yang bisa dilakukan tiap-tiap anggota keluarga terhadap reaksi yang muncul di masa pandemi. Melanjutkan contoh reaksi anak terhadap situasi pandemi, orangtua disarankan menyusun jadwal harian dan aturan yang konsisten selama masa pandemi agar anak tetap bisa mengembangkan disiplin dan pengendalian diri.  

Langkah-langkah meningkatkan ketangguhan keluarga agar jauh dari risiko kesehatan psikis juga termuat secara ringkas. Panduan dimulai dengan melihat apa yang dibutuhkan oleh anggota keluarga, hingga mengelola harapan.

Keluarga yang salah seorang anggotanya mengalami tekanan, juga perlu menyimak panduan ini. Publikasi Satgas Covid itu meringkas berbagai kondisi gangguan kesehatan mental berikut penanganannya yang sesuai. Jika cuma mengalami masalah psikologis ringan, maka penanganan oleh keluarga dan komunitas mungkin memadai. Namun mereka yang sudah mengalami gangguan kejiwaan, membutuhkan psikolog klinis, psikiater, atau tenaga ahli lain.

Baca Juga: WHO mengingatkan, vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi virus corona

Pemulihan yang ada dalam panduan yang disusun Satgas cocok untuk mencegah gangguan kesehatan mental di kalangan penyintas Covid-19. Apa saja bentuk dukungan yang perlu diberikan keluarga terhadap anggotanya yang sudah dinyatakan pulih dari Covid-19?

Salah satu bentuk dukungan, menurut panduan, adalah dukungan emosional. Keluarga perlu memberikan kepedulian dan perhatian agar penyintas Covid-19 mendapatkan rasa nyaman, dibutuhkan serta dicintai. Ini penting mengingat banyak penyintas Covid-19 yang mengalami perasaan tertekan saat menjalani proses pemulihan.

Panduan juga membahas beragam stigma yang terkait dengan Covid-19 di masyarakat. Selain membantu kita paham tentang dampak dari stigma tersebut, panduan ini juga memberi tips tentang cara kita melawan stigma-stigma tersebut.

Baca Juga: Kunjungi lab virologi Wuhan, tim WHO bertemu si Wanita Kelalawar

Agar memiliki kemampuan untuk menghadapi tekanan krisis, panduan ini menyarankan strategi 3M yang bisa dilakukan oleh tiap keluarga. Pertama, iman, yang berarti beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Menolong dan melakukan kegiatan yang bermakna bagi orang lain juga termasuk bentuk strategi ini.

Yang dimaksud dengan M kedua adalah aman. Bentuk dari strategi ini adalah mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah peredaran virus corona. Masing-masing dari protokol itu adalah memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun.

Strategi ketiga adalah imun. Bentuknya seperti menjaga kesehatan, beristirahat cukup dan berolahraga teratur. Konsumsi makan yang seimbang juga termasuk dalam strategi imun. Demikian juga dengan sikap yang berfokus pada hal yang positif.

 #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Vaksinasi Gotong Royong Ditanggung Pengusaha, Demi Mempercepat Pemulihan Ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×