kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini panduan Satgas agar keluarga tangguh atasi risiko kesehatan mental saat pandemi


Minggu, 28 Februari 2021 / 06:00 WIB
Ini panduan Satgas agar keluarga tangguh atasi risiko kesehatan mental saat pandemi


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

Panduan itu juga memuat apa yang bisa dilakukan tiap-tiap anggota keluarga terhadap reaksi yang muncul di masa pandemi. Melanjutkan contoh reaksi anak terhadap situasi pandemi, orangtua disarankan menyusun jadwal harian dan aturan yang konsisten selama masa pandemi agar anak tetap bisa mengembangkan disiplin dan pengendalian diri.  

Langkah-langkah meningkatkan ketangguhan keluarga agar jauh dari risiko kesehatan psikis juga termuat secara ringkas. Panduan dimulai dengan melihat apa yang dibutuhkan oleh anggota keluarga, hingga mengelola harapan.

Keluarga yang salah seorang anggotanya mengalami tekanan, juga perlu menyimak panduan ini. Publikasi Satgas Covid itu meringkas berbagai kondisi gangguan kesehatan mental berikut penanganannya yang sesuai. Jika cuma mengalami masalah psikologis ringan, maka penanganan oleh keluarga dan komunitas mungkin memadai. Namun mereka yang sudah mengalami gangguan kejiwaan, membutuhkan psikolog klinis, psikiater, atau tenaga ahli lain.

Baca Juga: WHO mengingatkan, vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi virus corona

Pemulihan yang ada dalam panduan yang disusun Satgas cocok untuk mencegah gangguan kesehatan mental di kalangan penyintas Covid-19. Apa saja bentuk dukungan yang perlu diberikan keluarga terhadap anggotanya yang sudah dinyatakan pulih dari Covid-19?

Salah satu bentuk dukungan, menurut panduan, adalah dukungan emosional. Keluarga perlu memberikan kepedulian dan perhatian agar penyintas Covid-19 mendapatkan rasa nyaman, dibutuhkan serta dicintai. Ini penting mengingat banyak penyintas Covid-19 yang mengalami perasaan tertekan saat menjalani proses pemulihan.

Panduan juga membahas beragam stigma yang terkait dengan Covid-19 di masyarakat. Selain membantu kita paham tentang dampak dari stigma tersebut, panduan ini juga memberi tips tentang cara kita melawan stigma-stigma tersebut.

Baca Juga: Kunjungi lab virologi Wuhan, tim WHO bertemu si Wanita Kelalawar

Agar memiliki kemampuan untuk menghadapi tekanan krisis, panduan ini menyarankan strategi 3M yang bisa dilakukan oleh tiap keluarga. Pertama, iman, yang berarti beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Menolong dan melakukan kegiatan yang bermakna bagi orang lain juga termasuk bentuk strategi ini.

Yang dimaksud dengan M kedua adalah aman. Bentuk dari strategi ini adalah mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah peredaran virus corona. Masing-masing dari protokol itu adalah memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun.

Strategi ketiga adalah imun. Bentuknya seperti menjaga kesehatan, beristirahat cukup dan berolahraga teratur. Konsumsi makan yang seimbang juga termasuk dalam strategi imun. Demikian juga dengan sikap yang berfokus pada hal yang positif.

 #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Vaksinasi Gotong Royong Ditanggung Pengusaha, Demi Mempercepat Pemulihan Ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×