Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mi instan seringkali dicap sebagai makanan tak sehat. Celakanya, makanan cepat saji ini justru disukai banyak orang. Mi instan memang memiliki rasa yang gurih dan menggoda lidah.
Sayangnya, rasa gurih dan nikmat tersebut justru membuat kita kecanduan makan mi instan. Padahal, terlalu banyak makan mi instan berisiko bagi kesehatan.
Penggunaan MSG atau monosodium glutamat yang digunakan untuk meningkatkan rasa mi instan inilah yang membuat kita terus ingin mengonsumsi makanan cepat saji ini.
Baca Juga: Tips cara sehat mengonsumsi mi instan
MSG terbuat dari molekul garam natrium yang dikombinasikan dengan air dan asam amino L-glutamat. Kombinasi ketiga molekul ini menghasilkan rasa gurih yang mirip dengan rasa umami rumput laut.
Kandungan asam glutamat dalam mecin membuat sel-sel saraf otak lebih aktif sehingga menciptakan sensasi gurih nikmat saat makan yang bikin ketagihan. Sebenarnya, penggunaan MSG untuk penyedap masakan bukan hal yang berbahaya.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi MSG bisa mengakibatkan kerusakan hati, diabetes dan hipertensi. Tanda-tanda kecanduan mi instan Sebelum kita melakukan penanganan, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu tanda-tandany gejalanya.
Baca Juga: Terpopuler: Jadwal operasional bank saat libur Nataru, 3 alasan mi instan berbahaya
Melansir Hello Sehat, berikut kondisi yang menunjukan kita sudah kecanduan mi instan: Sering muncul keinginan makan mi instan padahal sudah makan dan tidak sedang lapar. Ketika akhirnya makan mi instan, kita makan berlebihan.