kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hindari, kebiasaan diet yang membahayakan kesehatan tubuh


Senin, 31 Mei 2021 / 06:18 WIB
Hindari, kebiasaan diet yang membahayakan kesehatan tubuh
ILUSTRASI. Hindari, kebiasaan diet yang membahayakan kesehatan tubuh


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

6. Melakukan cheat meal

Bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang kita sukai, tetapi pola pikir seputar cheat meal inilah yang menyebabkan masalah dengan diet kita. "Jika kita merasa membutuhkan cheat meal, ini pertanda pasti bahwa kebiasaan makan kita terlalu ketat," kata ahli nutrisi dan manajer proyek di Noom, Rebecca Washuta.

"Jenis pendekatan makanan dan penurunan berat badan ini biasanya tidak berkelanjutan, serta dapat menghasilkan kembali berat badan yang telah kita turunkan," sambung dia.

Hal ini akan kembali ke label yang kita tempatkan pada makanan kita. Ketika suatu makanan diberi label sebagai "buruk," maka kita merasa dirampas darinya dan ingin memilikinya untuk cheat meal.

Namun, Washuta mengatakan penting untuk menghilangkan label makanan dan tidak mengkategorikan makanan apa pun sebagai terlarang. "Ketika kita belajar untuk menghormati keinginan dan membiarkan diri kita menikmati makanan yang kita sukai dengan penuh perhatian, tidak perlu cheat meal," jelasnya.

"Sebaliknya, kita dapat menemukan keseimbangan yang dipersonalisasi dengan semua makanan dan tetap mencapai tujuan kebugaran kita," tambah dia.

7. Menghilangkan seluruh kelompok makanan

Kebiasaan diet yang membahayakan kesehatan lainnya adalah menghilangkah seluruh kelompok makanan. Ahli nutrisi dari MyNetDiary, Brenda Braslow, RD, MS mengatakan bahwa menghilangkan kelompok makanan sepenuhnya seperti biji-bijian, produk susu, atau buah dapat membuat kita kekurangan nutrisi.

"Menghilangkan biji-bijian dapat mengakibatkan energi yang sangat rendah karena asupan karbohidrat yang rendah mengakibatkan kekurangan vitamin B dan asupan zat besi. Karbohidrat adalah sumber energi yang disukai tubuh," ungkapnya.

Hal yang sama berlaku untuk semua jenis nutrisi. Braslow menunjukkan bagaimana asam folat yang tidak mencukupi dapat menyebabkan masalah dengan kesehatan prenatal. Selain itu, asupan zat besi yang tidak memadai dapat menyebabkan anemia dan menghilangkan serat dapat menyebabkan sembelit, serta meningkatkan risiko kanker usus besar.

8. Melompat dari satu mode diet ke diet lainnya

Istilah ini disebut diet yo-yo, di mana kita bolak-balik antara periode waktu mencoba diet ketat dan periode waktu makan secara normal. Kebiasaan melompak dari satu mode diet ke diet lainnya juga membahayakan kesehatan tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan seseorang untuk dapat membaca kebutuhan nutrisi tubuhnya. Menurut Braslow, mengikuti diet ketat selama bertahun-tahun membuat seseorang dapat benar-benar kehilangan kontak dengan sinyal internal dari rasa lapar dan kenyang.

"Kita mungkin juga akan melupakan seperti apa nutrisi yang sehat itu dan berakhir dengan diet yang tidak seimbang karena memiliki begitu banyak makanan yang dibatasi," tuturnya.

"Hal ini dapat menyebabkan siklus penurunan berat badan yang tidak sehat. Fluktuasi berat badan yang ekstrim selama bertahun-tahun dapat mengganggu mental dan menyebabkan persentase lemak tubuh yang semakin tinggi," imbuh dia.

Itulah beragam kebiasaan diet yang membahayakan kesehatan. Ingat, kunci kesehatan adalah gizi seimbang dan olahraga rutin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, 8 Kebiasaan Diet Ini dapat Merusak Tubuh",

Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Lusia Kus Anna

Selanjutnya: 5 Langkah menurunkan berat badan dalam 1 minggu dengan aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×