Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
3. Memberi label makanan baik dan buruk
Memberi label makanan baik dan buruk juga merupakan diet yang membahayakan kesehatan tubuh. Budaya diet yang toksik ingin kita percaya bahwa ada makanan "baik" dan makanan "buruk" di luar sana. Mengonsumsinya membuat kita mengasosiasikan diri kita dengan emosi tersebut.
Kalau kita makan makanan sehat, kita "menjadi baik", jika tidak maka kita akan "menjadi buruk". Kebiasaan diet yang populer ini dapat menyebabkan berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental dan fisik.
"Ini hanya menimbulkan banyak kekhawatiran seperti menggunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman dan dapat menyebabkan obsesi terhadap makanan," kata Cheryl Mussatto, MS, RD, LD dari Eat Well to Be Well.
Bagi dia, jenis pemikiran ini tidak membantu seseorang mempelajari kebiasaan makan yang sehat. "Ketika seseorang membatasi makanan atau tidak menanggapi rasa lapar tubuh, ini dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti sembelit atau bahkan dehidrasi jika dia juga membatasi cairan," jelasnya.
4. Melihat olahraga sebagai hukuman
Kebiasaan diet yang membahayakan kesehatan juga bisa timbul jika melihat olahraga sebagai hukuman. Sepertinya respons umum saat mengonsumsi makanan yang memanjakan adalah "membalasnya" dengan berolahraga dan membakar kalori.
Dengan pola pikir seperti ini, berolahraga dipandang sebagai hukuman karena menikmati makanan yang dapat berdampak negatif pada hubungan kita dengan bergerak. "Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak semua olahraga diperlukan untuk menurunkan berat badan, meskipun tentu saja olahraga bermanfaat untuk banyak alasan lain," kata Paul.
"Sebaliknya, pilih jenis olahraga yang kita sukai. Misalnya berjalan kaki, menari, yoga, dan semuanya penting untuk menurunkan berat badan," ungkap dia.
5. Menjadi sangat rendah karbohidrat
Diet yang sangat rendah karbohidrat juga membahayakan kesehatan. Seorang ahli nutrisi dari Balance One Supplements, Trista Best, MPH, RD, LD mengatakan bahwa diet ketogenik bisa menjadi pendekatan yang merusak tubuh dalam menurunkan berat badan.
Kondisi yang dikenal sebagai ketoasidosis ini dapat terjadi setelah tubuh kekurangan karbohidrat sebagai bahan bakar untuk waktu yang lama dan mengakibatkan jumlah keton yang berlebihan membilas tubuh. "Arus keton ini dapat membuat keadaan syok dengan efek samping mulai dari gangguan suasana hati, ruam, dan bahkan kegagalan organ," terangnya.
Best juga menunjukkan bahwa sembelit adalah efek samping yang umum dari diet keto. Sementara, sebagian besar serat makanan berasal dari karbohidrat dalam makanan yang membantu masalah pencernaan dan buang air besar.
Simak kebiasaan diet lain yang membahayakan kesehatan di halaman selanjutnya