Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Gatot mengatakan, seringkali ia menemukan pasien kanker serviks atau kanker leher rahim yang datang berobat sudah berada di stadium lanjut saat didiagnosa. Sangat jarang pasien yang didiagnosa saat stadium kanker masih dini. "Mengapa terlambat diagnosa? Itu karena masih banyak wanita yang enggan datang ke dokter atau tenaga kesehatan untuk skrining," kata dia.
Dorongan enggan datang ke dokter, selain perasaan takut ataupun malu, dokter juga banyak menemukan pasien-pasien yang ternyata merasa tidak ada gejala atau keluhan apapun. Sehingga, tumor ganas atau sel kanker tersebut semakin berkembang dan menggerogoti tubuh dari dalam.
Diakui Gatot bahwa memang pada tahap awal kanker serviks terjadi seringkali tidak ada gejala. "Wanita bisa saja terkena kanker serviks tanpa diketahui," ucap dia. Biasanya, gejala-gejala baru muncul jika kanker tumbuh ke sekitar jaringan atau organ. Berikut beberapa gejala yang bisa terjadi penanda kanker serviks.
- Pendarahan saat bersenggama
- Keputihan yang berbau
- Nyeri perut bawah
Deteksi dini kanker serviks
Gatot berkata, hingga saat ini, kanker serviks merupakan penyebab kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada wanita, karena kurangnya skrining sejak dini. "Kanker serviks sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini HPV DNA secara rutin, terutama bagi wanita yang sudah pernah berhubungan seksual," tegas dia.
Deteksi dini kanker serviks yang ada saat ini meliputi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), Papsmear, Papsmear Berbasis Cairan, dan HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi sejak awal terjadinya infeksi virus HPV risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks. "Semakin cepat kanker serviks di deteksi, maka akan lebih mudah diobati," ujarnya.
Selamat hari kanker sedunia. Ayo kenali gejala kanker serviks dan lakukan deteksi sejak dini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Penyebab dan Gejala Kanker Serviks, Terbanyak ke-2 Menyerang Wanita Indonesia",
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Bestari Kumala Dewi
Selanjutnya: 5 Faktor penyebab kanker payudara menyebar ke organ tubuh lain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News