Penulis: Mega Putri
KONTAN.CO.ID - Aktivitas fisik yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), aktivitas fisik yang cukup bisa menjauhkan beragam penyakit.
Menurut WHO dalam WHO Guidelines on physical activity and sedentary behaviour, aktivitas fisik yang cukup bisa menjauhkan beragam penyakit. Terlalu lama berdiam diri dapat memberikan efek berbahaya bagi tubuh.
Semua aktivitas fisik bermanfaat dan bisa dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan, olahraga, dan rekreasi. WHO menggolongkan kebutuhan aktivitas fisik ini berdasarkan usia.
Baca Juga: Petunjuk terbaru WHO hadapi Covid-19: Aktivitas fisik segala usia dan kondisi
Bagi anak-anak dan remaja usia 5 hingga 17 tahun, aktivitas fisik sangat bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan menguatkan otot. Aktivitas fisik juga baik untuk tekanan darah, kesehatan tulang, dan mengurangi timbunan lemak.
Nah, inilah aktivitas fisik yang disarankan WHO untuk anak-anak dan remaja. Pedoman aktivitas fisik yang teratur untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi virus corona. (Covid-19).
1. Aktivitas fisik sedang hingga kuat, 60 menit dalam sehari
WHO menyarankan, setidaknya 60 menit dalam sehari, anak-anak dan remaja melakukan aktivitas fisik yang sedang hingga kuat. Sebagian besar dari aktivitas fisik ini adalah aerobik.
Aktivitas fisik yang cukup akan sangat bermanfaat untuk jantung, tubuh, dan pikiran. Aktivitas fisik ternyata juga baik untuk kesehatan mental sehingga terhindar dari gejala depresi dan rasa cemas.
2. Aktivitas fisik yang kuat, 3 hari dalam seminggu
Pedoman terbaru WHO menyarankan anak-anak dan remaja melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang kuat. Ini dapat dilakukan anak-anak dan remaja selama 3 hari dalam seminggu.
Anak-anak dan remaja dapat melakukan aktivitas fisik dengan intensitas kuat seperti olahraga. Aktivitas fisik dengan intensitas kuat ini dibutuhkan untuk menguatkan otot dan tulang.
3. Hindari terlalu lama diam
Menurut WHO, anak-anak dan remaja harus mengurangi waktu yang dihabiskan untuk diam atau duduk. Terutama untuk anak-anak dan remaja yang terlalu sering duduk sambil bermain gadget.
Waktu yang dihabiskan untuk berada di depan komputer atau televisi seringkali tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik. Ini tidak baik jika terlalu lama dilakukan anak-anak dan remaja di usia pertubuhan.
Baca Juga: Korea Selatan laporkan lebih dari 500 kasus virus corona baru, tertinggi sejak Maret
Sebagai catatan, WHO juga menyarankan, aktivitas fisik harus dilakukan dengan perlahan. Dimulai dari aktivitas fisik yang ringan kemudian perlahan menambah intensitas gerakan tubuhnya.
Orangtua dan dewasa diharapkan dapat memberikan ruang aktivitas fisik yang aman dan mendukung bagi anak-anak dan remaja. Terutama memberikan semangat untuk aktivitas fisik yang menyenangkan dan beragam untuk anak-anak dan remaja.
Selanjutnya: Jelang Natal, Menteri Agama akan keluarkan aturan ibadah saat pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News