kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Gejala Utama Omicron Batuk dan Pilek, Ini Bedanya dengan Flu


Jumat, 07 Januari 2022 / 08:43 WIB
Gejala Utama Omicron Batuk dan Pilek, Ini Bedanya dengan Flu
ILUSTRASI. Perbedaan gejala omicron dan flu sangat tipis dan cenderung serupa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona varian Omicron tengah menjadi perhatian dunia saat ini. Betapa tidak, meski gejalanya disebut lebih ringan, namun daya tularnya bisa empat kali lipat lebih tinggi dari pendahulunya. 

Pemerintah mengumumkan gejala infeksi omicron paling banyak dikeluhkan penderita di Indonesia adalah batuk dan pilek. Gejala omicron ini cukup umum dan cenderung mirip dengan masalah kesehatan lain seperti flu. 

Perlu diketahui, omicron adalah jenis varian baru virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. 

Sejak kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021, virus ini telah menyebar ke lebih dari 110 negara, termasuk Indonesia. 

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kebanyakan pengidap infeksi omicron yang sudah menerima vaksin Covid-19 penyakitnya ringan dan tanpa gejala. 

Baca Juga: Gejala Covid-19 Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19 Berbeda, Sudah Tahu?

“Gejala paling banyak adalah batuk (49%) dan pilek (27%),” kata Nadia di Jakarta, pada Selasa (4/1/2022), seperti dilansir dari laman resmi SehatNegeriku. 

Kendati relatif ringan untuk penderita yang sudah divaksinasi Covid-19, tapi penyebaran penyakit ini lebih cepat daripada virus corona varian lainnya. 

Pemerintah juga mewanti-wanti agar setiap orang disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat belakangan kasus transmisi lokal terus meningkat. Apabila tidak diantisipasi sejak dini, tidak menutup kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 bisa cukup tinggi dan rawan membebani layanan kesehatan. 

Baca Juga: Pemerintah Targetkan 21 Juta Orang Dapat Vaksin Booster




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×