Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda mereda. Bahkan, virus corona ini terus bermutasu sehingga muncul beberapa varian baru seperti Alpha, Beta, dan Delta.
Melansir lama corona.jakarta.go.id, di Jakarta, varian Delta menyumbang kasus terbanyak disertai dengan penularan virus yang cepat serta risiko dirawat di rumah sakit yang lebih tinggi.
Sebagai variant of concerns, Delta tentulah berbahaya. Sebab, untuk dapat dikategorikan sebagai varian yang mengkhawatirkan, suatu virus harus lebih mudah menular daripada virus asli, sehingga menyebabkan penyakit yang lebih parah, mengurangi netralisasi oleh antibodi secara signifikan, dan mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin, atau diagnosis.
Gejala terjangkit varian Delta
Pada dasarnya, virus Corona dalam tubuh orang yang terjangkit akan menunjukkan beberapa gejala seperti:
- demam
- batuk kering
- napas pendek
- mudah lelah
- menggigil
- tak dapat merasakan bau dan rasa.
Baca Juga: Pasca terinfeksi Covid-19 batuk tak kunjung sembuh, ini yang harus dilakukan
Sebagian gejala ini mungkin masih dialami penderita Covid-19 varian Delta. Namun, ada beberapa gejala yang biasanya dialami penderita varian ini, yakni:
- nyeri otot
- sakit kepala
- sakit tenggorokan
- hidung tersumbat atau pilek
- mual atau muntah
- diare
- sakit perut
- kehilangan nafsu makan
- gangguan pendengaran
- pembekuan darah
- gangrene (matinya jaringan tubuh)
Baca Juga: Penting! Varian Delta Plus: Gejala, penyebab, dan cara mengobatinya
Yang harus dilakukan jika terinfeksi varian Delta
Sama seperti bila terinfeksi Covid-19 varian lain, ada beberapa hal yang harus Smartcitizen lakukan bila terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta.
- Pertama, kamu perlu melaporkan hasil tes tersebut ke tokoh masyarakat setempat, seperti Rukun Tetangga (RT) ataupun Rukun Warga (RW). Lalu, segeralah lakukan isolasi mandiri.
- Jika kamu tidak memiliki gejala apapun, kamu dapat melakukan isolasi mandiri di rumah ataupun fasilitas isolasi pemerintah.
- Jika memiliki gejala ringan, kamu bisa melakukan isolasi mandiri di fasilitas isolasi pemerintah ataupun di rumah bagi yang memiliki syarat. Kemenkes menetapkan bahwa tempat isolasi mandiri haruslah memiliki ventilasi yang baik dengan mobilitas yang terbatas.
- Sementara itu, kalau kamu merasakan gejala sedang, kamu bisa menjalani isolasi dan perawatan di RS Lapangan, RS Darurat Covid-19, RS Non Rujukan, dan RS Rujukan.
- Bagi kamu yang mengalami gejala berat-kritis, kamu akan menjalani perawatan di HCU/ICU RS Rujukan.
- Selama melakukan isolasi mandiri atau mendapatkan perawatan, seseorang yang positif Covid-19 harus selalu memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun, memakai peralatan makan terpisah, rutin membersihkan ruangan, dan menghindari kontak dengan barang-barang yang kemungkinan terkontaminasi.
- Kemudian, jangan lupa untuk mengabarkan hasil tesmu kepada orang-orang yang pernah berkontak erat denganmu selama setidaknya dua minggu terakhir. Tak perlu merasa malu, sebab hal ini bukan suatu aib. Justru dengan memberitahu hasil tes, orang-orang yang pernah berkontak erat denganmu dapat memastikan kondisi kesehatannya dengan melakukan tes Covid-19 dan isolasi mandiri.
- Hal terakhir yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah menjaga kesehatan fisik dan mental. Selama isolasi mandiri, pastikan kamu istirahat yang cukup, makan dan minum dengan teratur, serta berolahraga ringan setiap hari.
- Agar kesehatan mental terjaga, kamu juga perlu melakukan hal-hal yang kamu senangi. Hindari membaca berita yang membuat stres. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, imunitasmu akan meningkat, sehingga kamu akan lebih cepat pulih.
Selanjutnya: Varian Delta mengamuk, setiap 2 detik 1 orang terinfeksi Covid-19 di Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News