Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID. Ancaman penyebaran virus corona di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah menemukan varian Delta Plus di Indonesia. Varian ini ditemukan di Jambi dan Mamuju.
Berikut adalah informasi penting mengenai varian Delta Plus yang mencakup gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatan yang dilansir Kontan dari mpnrc.org:
Varian Delta Plus
Melansir National Geographic pada 2 Juli 2021 lalu, varian baru dari virus corona telah muncul. Para ilmuwan sedang bekerja untuk mencari tahu apakah itu lebih berbahaya daripada saudaranya yang terkenal, varian Delta, yang telah menewaskan ratusan ribu orang di India dan dengan cepat menjadi varian dominan di seluruh dunia.
Varian baru tersebut dinamakan Delta Plus. Varian ini hanya sedikit berbeda dari varian Delta yang lebih menular dan diperkirakan menyebabkan lebih banyak rawat inap daripada jenis sebelumnya. Vaksin yang ada efektif melawan Delta, tetapi hanya jika orang telah divaksinasi sepenuhnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak warga dunia yang divaksinasi penuh untuk terus memakai masker.
Baca Juga: Varian Delta Plus masuk Indonesia, seberapa bahaya virus ini?
Gejala Varian Delta Plus
Banyak gejala varian Delta Plus yang telah terlihat. Beberapa di antaranya yakni batuk kering, kelelahan, atau demam pada umumnya. Gejala parah dari varian ini mungkin termasuk sesak napas, sesak napas, atau sakit perut.
Ada banyak gejala lain dari varian delta, seperti ruam kulit, perubahan warna jari kaki, sakit tenggorokan, sesak napas, serta kehilangan penciuman, diare, sakit kepala, atau pilek, dan lainnya.
Baca Juga: Tanda-tanda pasien corona memburuk saat isolasi mandiri ala Satgas Covid-19