kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek samping vaksin Pfizer dan Moderna dan bagaimana cara mengatasinya


Jumat, 03 September 2021 / 07:11 WIB
Efek samping vaksin Pfizer dan Moderna dan bagaimana cara mengatasinya
ILUSTRASI. Selain vaksin Pfizer, Indonesia sudah terlebih dulu mendatangkan vaksin Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Moderna. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Data hasil uji klinis menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapatkan vaksin virus corona. 

Efikasi vaksin Pfizer tersebut yakni dari kelompok lanjut usia, 65 tahun, serta mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau penyakit penyerta (komorbid). 

Selain itu, vaksin mRNA ini menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas. Artinya, vaksin Covid-19 Pfizer ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19. 

"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun (efikasi vaksin) adalah 100 persen," ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (21/7/2021). 

Untuk efek samping pasca-vaksinasi, sebagian besar cenderung bersifat ringan. 

Berikut beberapa efek samping vaksin mRNA Pfizer yang umum dilaporkan: 

Baca Juga: Ada macam-macam vaksin Covid-19 di Indonesia, apakah masyarakat bisa pilih-pilih?

  • Nyeri badan di tempat bekas suntikan
  • Kelelahan
  • Nyeri kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Demam 

Efikasi dan efek samping vaksin Moderna 

Perbedaan efikasi vaksin Pfizer dengan vaksin Moderna, hanya berbeda 1,1 persen saja. Efikasi vaksin Moderna, berdasarkan data yang ditinjau FDA, vaksin mRNA ini efektif 94,1 persen pada orang berusia 18 tahun ke atas.  

Di Indonesia, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Moderna pada 2 Juli 2021. Penerbitan izin darurat berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dan pengkajian Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan BPOM. 

Melansir Kompas.com, 2 Juli 2021, data uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi vaksin Moderna 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun. 

Baca Juga: Daftar efek samping vaksin Covid-19 Moderna, apa saja?




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×