Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, mengambil megadosis beberapa vitamin yang larut dalam air dapat menyebabkan efek samping yang berpotensi berbahaya.
Misalnya, mengonsumsi vitamin B6 dalam dosis sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diubah dari waktu ke waktu.
Sementara itu, mengonsumsi vitamin B3 dalam jumlah besar atau biasanya lebih dari 2 gram per hari dapat menyebabkan kerusakan hati.
2. Vitamin yang larut dalam lemak
Tidak seperti vitamin yang larut dalam air, vitamin yang larut dalam lemak tidak larut dalam air dan mudah disimpan di jaringan tubuh kita.
Ada empat vitamin yang larut dalam lemak, yakni:
- Vitamin A
- Vitamin D
- Vitamin E
- Vitamin K
Mengingat bahwa vitamin yang larut dalam lemak dapat menumpuk di dalam tubuh, nutrisi ini lebih cenderung menyebabkan toksisitas daripada vitamin yang larut dalam air.
Meskipun jarang, mengonsumsi terlalu banyak vitamin A, vitamin D, atau vitamin E dapat menyebabkan efek samping yang berpotensi membahayakan.
Baca Juga: Mencegah Kerutan, Ini 5 Manfaat Alpukat untuk Perawatan Kulit Wajah
Sebagai alternatif, mengonsumsi vitamin K non-sintetis dosis tinggi tampaknya relatif tidak berbahaya. Itulah sebabnya batas atas asupan atau upper intake level (UL) belum ditetapkan untuk nutrisi ini.
Tingkat asupan atas diatur untuk menunjukkan dosis maksimum nutrisi yang tidak mungkin menyebabkan bahaya bagi hampir semua orang dalam populasi umum.
Potensi efek samping minum vitamin terlalu banyak Ketika dikonsumsi secara alami melalui makanan, vitamin tidak mungkin menyebabkan kerusakan, bahkan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Namun, ketika dikonsumsi dalam dosis terkonsentrasi dalam bentuk suplemen, sangat mudah bagi seseorang untuk mengambil kadar vitamin terlalu banyak.
Baca Juga: 5 Pola makan yang bisa membuat tubuh sehat dan panjang umur
Padahal, hal itu dapat menyebabkan hasil kesehatan yang negatif.