kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek Covid-19 Terhadap Jantung, Penyintas Perlu Waspadai Lima Hal Berikut ini


Sabtu, 14 Agustus 2021 / 23:12 WIB
Efek Covid-19 Terhadap Jantung, Penyintas Perlu Waspadai Lima Hal Berikut ini
ILUSTRASI. Petugas cargo membawa envirotainer berisi vaksin jadi COVID-19 Sinovac di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/8/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Covid-19 pada awalnya hanya dianggap sebagai penyakit pernapasan, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa Covid-19 juga mempengaruhi fungsi organ dalam serta sistem lain di tubuh seseorang yang telah terpapar Covid-19.

Pengaruh tersebut dinamakan sebagai infeksi/peradangan. Covid-19 yang menyerang tubuh manusia lewat saluran pernapasan, juga dapat mempengaruhi kinerja jantung, sistem peredaran darah, otak, ginjal, hati sistem pencernaan dan sistem tubuh lainnya.
 
Banyak kasus Covid-19 yang dilaporkan bahwa pasien yang terpapar mempunyai masalah jantung, terlebih sebelum terpapar mempunyai komorbid jantung. Hal ini, juga berlaku pada atlit-atlit olahraga.

Baca Juga: Dirut Bio Farma: Harus Ada Sinergi Pusat dan Daerah

Jika seseorang terpapar Covid-19, virus tersebut akan berpotensi merusak sel endotel, sel yang melapisi semua pembuluh darah di tubuh kita. Apabila virus tersebut menyerang dan terjadi kerusakan pada pembuluh darah, berpotensi menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal, pembuluh darah yang 'bocor', dan berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh, hingga menyebabkan berbagai gejala, salah satunya meningkatkan resiko gangguan jantung. 

Menurut tim Mayapada Healthcare, seseorang dengan komorbid jantung berisiko lebih tinggi terkena komplikasi Covid-19 atau bahkan mengalami perburukan lebih cepat karena rusaknya endotelium (lapisan dalam pembuluh darah). Namun, virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi jantung dan peredaran darah pada mereka yang tidak memiliki penyakit jantung. Berikut ini efek Covid-19 terhadap jantung dan darah apabila terpapar:

1. Pembekuan darah

Orang yang menderita gejala berat akibat akibat Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah. Hal ini diduga karena adanya kerusakan pada pembuluh darah, baik yang disebabkan langsung oleh virus maupun sebagai akibat dari respon imun tubuh terhadap infeksi tersebut. Tergantung di mana di dalam tubuh Anda, pembekuan darah itu terjadi dan dapat menyebabkan masalah serius, contohnya seperti trombosis vena dalam, lepasnya bekuan darah di pembuluh darah di paru-paru (pulmonary embolism), serangan jantung atau stroke.

2 Gangguan irama jantung

Covid-19 dapat menyebabkan detak jantung Anda menjadi cepat atau tidak teratur. Denyut nadi Anda meningkat sebagai respons terhadap demam atau peradangan karena jantung Anda bekerja lebih keras untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh Anda untuk melawan infeksi.

Beberapa orang melaporkan kasus palpitasi atau jantung berdetak lebih cepat, bahkan setelah infeksi virus corona telah teratasi. Bagi sebagian orang, ini menjadi tanda Long Covid (gejala sisa yang menetap). Hal ini adalah masih terus diteliti, tetapi diperkirakan bahwa hal ini disebabkan oleh virus dan respons imun terhadap virus yang mempengaruhi sistem saraf otonom. Ini adalah bagian dari sistem saraf yang bekerja secara otomatis untuk mengatur beberapa proses penting di tubuh, seperti tekanan darah, detak jantung dan laju pernapasan.

3. Kerusakan jantung

Jika peradangan Covid-19 cukup parah hingga merusak paru-paru, hal tersebut dapat mengurangi jumlah oksigen yang mencapai jantung. Karena virus dan respons imun tubuh juga dapat merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah, hal ini menyebabkan pembekuan di pembuluh darah yang memasok paru-paru dan membatasi suplai oksigen dan nutrisi ke jantung. Tuntutan kerja tambahan pada jantung ini, ditambah dengan kekurangan oksigen dan nutrisi, dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Timpang, Kasus Covid di Luar Jawa Terbang

Pasien dengan kasus Covid-19 gejala berat dapat mengalami kerusakan otot jantung (seperti yang ditunjukkan oleh tes darah dan Elektrokardiogram) memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

4. Peradangan otot dan lapisan jantung

Dalam sejumlah kecil kasus yang parah, Covid-19 dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung (miokarditis) dan lapisan jantung (perikarditis). Miokarditis dan perikarditis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus lain, bukan hanya Covid-19.

Menurut penelitian, kerusakan pada jantung ini dapat disebabkan oleh sistem kekebalan yang bereaksi berlebihan terhadap infeksi/peradangan. Sebagai contoh, para peneliti di University of Cambridge telah menyelidiki bagaimana sitokin (molekul yang digunakan sel-sel dalam sistem kekebalan Anda untuk berkomunikasi satu sama lain, yang diketahui terlibat dalam peradangan) ditemukan dapat mencegah sel otot jantung bekerja dengan baik.

Sementara banyak orang dapat mengalami cedera ringan pada jantung tanpa gejala apapun, dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada atau irama jantung yang tidak normal. Jika Anda merasakan gejala-gejala ini, Anda harus segera mencari pertolongan medis

5. Sindrom Takotsubo (sindrom patah hati)

Sindrom Takotsubo, kadang-kadang dikenal sebagai "sindrom patah hati", terjadi ketika ruang pompa kiri jantung dengan cepat berubah bentuk dan menjadi lebih besar, melemahkan jantung sehingga kurang mampu memompa darah ke seluruh tubuh. Ini sering terjadi sebagai respons terhadap peristiwa emosional atau stres.

Menurut dr Ayuthia Putri Sedyawan, B.Med.Sc, SpJP, FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Mayapada Hospital, pada atlit yang terlatih, jantung atlit rata-rata memiliki ukuran yang lebih tebal dari orang normal biasanya.

Jantung para atlit sudah terlatih dan optimal untuk menyuplai darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh dalam kondisi istirahat maupun berolahraga. Namun, penting untuk para atlit dan para penyintas Covid-19 yang sudah sembuh, memeriksakan diri secara menyeluruh sebelum kembali dan siap untuk beraktivitas fisik yang berat.

Baca Juga: Mal Ditutup Akibat Pandemi, Karyawan dan Pebisnis Ritel Bergerilya Turun ke Jalan

Ayuthia Putri menerangkan, Mayapada Hospital membuka layanan kesehatan Post Covid-19 Recovery & Rehabilitation Centre (PCRR) didukung oleh multidisiplin spesialis yang berpengalaman di bidangnya Layanan tersebut ditujukan khusus bagi penyintas Covid-19 yang sudah sembuh namun masih ada beberapa gejala sisa yaitu, cepat merasa lelah, stamina menurun, memiliki sisa batuk, maupun beberapa keluhan lainnya.

Dengan pemeriksaan yang menyeluruh serta perawatan yang tepat di tangan ahlinya, pasien penyintas Covid-19 dapat sembuh secara maksimal dan melakukan aktivitasnya kembali seperti sedia kala.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×